Kamis, 25 Juli 2013

 

Diceritakan pada suatu serpihan lembut zaman, hiduplah seorang pemuda ahli ibadah kehabisan bekal dan tertikam oleh rasa lapar di kota Makkah. Hingga ia tak mampu berdiri tegak atau berjalan baik disebabkan perihnya serangan lapar. Di sebuah jalan kecil, ia melihat sebuah kalung emas yang zahirnya tampak mahal. Diambillah kalung itu dan di...simpan di sakunya.

Tak lama masa bergulir, seorang lelaki setengah abad kira usianya mengumumkan bahwa ia kehilangan sebuah kalung berharga. Rupanya ciri-ciri yang dibentangkan selaras persis dengan yang ditemukan si pemuda. Ia pun menyahut:

"Ku temukan kalungmu dan ku kembalikan padamu." Setelah itu, ia pergi meninggalkan pemilik kalung yang terkesiap. Tiada patah kata lagi dari pemuda; tiada pinta imbalan darinya. Dengan segenap kerahan rasa laparnya, pemuda itu berdoa, "Ya Rabb, aku lakukan itu semua untuk-Mu. Ku tinggalkan kalung itu demi-Mu. Maka berilah ganti yang lebih baik dari itu semua untukku."

Suatu hari, ia melaut dengan menumpang sebuah kapal barang. Di tengah perjalanan, badai menerjang. Kapal pun terombang-ambing dan akhirnya menyerah pada amuk badai dan jilatan samudera. Tiada seorang pun selamat melainkan si pemuda. Ia terkatung-katung di atas sebuah kayu. Hingga akhirnya angin, gelombang dan kayu mengantarkan jasadnya yang sudah lemah itu ke sebuah pulau.

Ia pun bangkit dan tertatih berjalan. Dilihatnya ada masjid tua. Menujulah ia ke sana. Didapatkan orang-orang sedang shalat di dalamnya dan kemudian ia turut melaksanakan. Seusai shalat, ia menoleh pada lembaran-lembaran di dalam masjid yang rupanya adalah lembaran Al-Qur'an. Pemuda asing ini membacanya dengan bacaan yang baik.

Para jama'ah masjid, yang merupakan penduduk pulau itu, menoleh padanya. Mereka terkesima dengan bacaan pemuda itu. Sementara ia dalam kondisi badan dan zahir yang tidak sehat. Seorang di antara jama'ah bertanya, "Kami dapatkan kau mahir membaca Al-Qur'an. Kiranya engkau bersedia ajari kami dan anak-anak kami membaca Al-Qur'an? Kami akan penuhi kebutuhanmu dan memberimu upah atas jasamu."

Pemuda itu pun setuju. Ia pun kemudian bertugas sebagai pengajar Al-Qur'an di pulau itu. Hidupnya pun berkecukupan.

Hari-hari berlalu. Orang-orang bercerita padanya bahwa di pulau itu, ada seorang gadis yang orang tuanya telah tiada. Orang tuanya adalah tokoh yang dikenal baik di sana. Mereka menawarkan padanya untuk menikahi sang gadis. Setujulah ia.

Mereka pun menikah. Saat malam pertamanya, ia tertakjub dengan kecantikan istrinya, tak hentinya mengucap syukur kepada Allah yang telah memberi karunia sebesar itu untuknya. Belum selesai rasa kagumnya, ia dikejutkan lagi oleh seuntai kalung di leher istrinya. Persis dengan kalung yang dulu ia temukan di Makkah dan ia kembalikan ke yang berpunya.

Ia bertanya pada istrinya mengenai kalung tersebut. Sang istri bercerita dahulu ayahnya pernah menghilangkannya di kota Makkah. Dan kalung itu ditemukan oleh seorang pemuda yang kemudian mengembalikannya begitu saja tanpa pamrih. Dalam doanya sang ayah selalu berdoa agar anak gadisnya dikaruniai pemuda seperti pemuda yg mengembalikan kalung emas itu. Dan di akhir ceritanya , si suami berkata dengan lirih,"Wahai istriku... sayalah laki-laki yang menemukan kalung itu."

=================================================================

Adalah Allah, Al-Lathiif, Maha Lembut pada hambanya. Dia lah yang tentukan takdir dan tentukan kadar segalanya. Dan tiada yang tertakdir oleh Al-Lathiif, melainkan pasti berhikmah. Biarpun kini engkau mengira-ngira bahwa penyakit yang menyiksamu, atau kemiskinan yang menghempaskanmu, atau cercaan yang menyudutkanmu adalah bentuk marahnya Sang Lathiif padamu, tapi sebenarnya itu adalah ujian....bentuk kelembutan Allah padamu, sebagai hamba.

Akal manusia terbatas. Terbatas pula dalam memahami hikmah dan dzat perkara. Karena itulah, kau di masa kini tak menahu tentang kau di masa esok. Dan jikalau kau tiba di masa esok, kau takkan menahu tentang kau di keesokan esok. Karena secerdas-cerdasnya akal kau berpunya, tidaklah mampu memahami segala dan menjawab segala.

Syair ini milik salah seorang yang terpuji, Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu anh-:

وكم لله من لطفٍ خفيٍّ ** يَدِقّ خَفَاهُ عَنْ فَهْمِ الذَّكِيِّ

Betapa banyaknya kelembutan Allah
yang tersembunyi
tersembunyikan ketersembunyiannya
dari akal orang cerdas

وَكَمْ يُسْرٍ أَتَى مِنْ بَعْدِ عُسْرٍ ** فَفَرَّجَ كُرْبَةَ القَلْبِ الشَّجِيِّ

Betapa selalunya kemudahan datang
setelah kesulitan
Maka terenyahlah kesempitan
dari hati yang berduka

وكم أمرٍ تساءُ به صباحاً ** وَتَأْتِيْكَ المَسَرَّةُ بالعَشِيِّ

Betapa mungkinnya sesuatu
begitu buruk di pagi hari
lalu datang padamu keceriaan
di malam hari

إذا ضاقت بك الأحوال يوماً ** فَثِقْ بالواحِدِ الفَرْدِ العَلِيِّ

Jika menyempit dalam hidupmu
suasana-suasana dalam hari
Maka percayakanlah pada
Yang Maha Esa...Yang Maha Tinggi [Allah]

وَلاَ تَجْزَعْ إذا ما نابَ خَطْبٌ ** فكم للهِ من لُطفٍ خفي

Dan janganlah berputus asa ketika
jika serasa suratan doamu tak terjawab
Betapa banyaknya kelembutan Allah
yang tersembunyi

Sesungguhnya setelah berbait-bait kau berdoa dan bermasa-masa kau berharap, banyak sekali kelembutan dan rahmat Allah atasmu yang tidak kau lihat. Tidak kau perhatikan. Tidak kau fikirkan. Maka, tetaplah bersyukur meskipun segala terasa menyempit.

Karena...

Hidupmu...inspirasimu...hidupmu...inspirasi untuk selainmu...maka lihatlah ayat-ayat, di sanalah berjuta inspirasi untukmu.
 
Sumber : Catatan Hasan Al-Jaizy

Selasa, 23 Juli 2013

Rumah Geser .

Posted by Unknown | 7/23/2013 11:40:00 AM Categories:
Bosan melihat lingkungan sekitar rumah yang itu-itu saja, atau ingin menghindari tetangga sebelah yang sering cek-cok? Mengapa tidak pindah ke Kalimantan dan tinggal di rumah geser?

Pengandaian di atas mungkin hanya kelakar biasa. Namun, keberadaan rumah geser - rumah yang bisa berpindah-pindah - memang benar adanya. Kamu bisa menemukannya di Kalimantan Selatan. Masyarakat setempat menyebutnya Rumah Lanting.
bayuvita.blogspot.com

Kalimantan Selatan yang merupakan daerah rawa-rawa dan dilewati sungai-sungai besar yang dipengaruhi oleh pasang-surut laut Jawa, memaksa orang-orang yang hidup di daerah tersebut untuk melakukan pembacaan, pembelajaran, dan penyikapan secara bijaksana. Hasilnya, mereka mampu menciptakan seperangkat kearifan lokal, bagaimana hidup secara harmoni bersama alam tanpa harus menaklukkannya. Salah satu bentuknya adalah keberadaan Rumah Lanting tersebut.

Rumah Lanting merupakan salah satu jenis rumah tradisional di Kalimantan Selatan, Indonesia. Rumah ini merupakan tipe rumah terapung, berbahan utama kayu dan bagian bawah bangunannya menggunakan pelampung.

Rumah Lanting biasanya mengahadap ke daratan dengan konstruksi bubungan berbentuk atap pelana. Rumah Lanting memiliki dua ruangan, yaitu ruang tamu dan kamar tidur yang masing-masing berukuran sekitar 5 x 3 meter.

Ruang tidur merupakan ruang privat yang hanya boleh dimasuki oleh anggota keluarga. Sedangkan ruang tamu merupakan ruang publik, yaitu tempat melakukan aktivitas sosial, misalnya menerima tamu dan mengadakan upacara-upacara. Ruang tamu juga terkadang digunakan untuk tempat memasak.

Rumah Lanting mempunyai dua lawang (pintu) masing-masing menghadap ke darat dan ke sungai. Pada kedua didindingnya terdapat dua lalungkang (jendela) kecil. Selain itu, di depan lawang terdapat titian (jembatan) yang menghubungkan Rumah Lanting dengan daratan.

Adakalanya untuk tempat memasak, dibuat ruangan lain yang posisinya menempel. Pada bagian belakang rumah, terkadang juga dibuat bangunan untuk tempat buang air.



Pembangunan Rumah Lanting
Pendirian Rumah Lanting diawali dengan menentukan tempat di mana Rumah Lanting tersebut akan didirikan. Setelah itu dilanjutkan dengan pencarian dan pengumpulan bahan. Setelah bahan-bahan terkumpul, maka pendirian Rumah dapat segera dimulai.
bayuvita.blogspot.com

Aktivitas mendirikan Rumah Lanting diawali dengan membuat fondasi rumah. Kayu-kayu yang hendak digunakan untuk membuat fondasi, dijejerkan ditepi sungai sesuai dengan seberapa besar bangunan rumah yang hendak dibuat. Kemudian di atas bahan fondasi tersebut, disusun susuk dan gelagar. Kemudian di atasnya ditempeli papan-papan yang nantinya akan berfungsi sebagai lantai. Pada tahap ini, kita akan melihat sebuah rakit raksasa.

Setelah bagian fondasi selesai, kemudian rakit raksasa tersebut didorong ke sungai. Setelah sampai pada posisi yang ditentukan, bagian depan dan belakangnya diikatkan dengan tiang pancang yang ada dipinggir sungai. Tujuannya agar rumah tidak terbawa arus. Kemudian di atasnya dibuat kerangka rumah. Setelah itu pemasangan dinding dan atapnya. Setelah pemasangan atap, bararti pembuatan Rumah Lanting sudah selesai dan siap untuk ditempati.



Manfaat Rumah Lanting

Ketika rumah-rumah penduduk di sebagian daerah Kalimantan Selatan terendam banjir sampai tiga meter, Rumah Lanting walaupun hanya dengan konstruksi yang sederhana, namun Rumah Lanting seolah-olah tidak terganggu.
Sampai tahu 1980-an, di pinggir sungai-sungai besar di Kalimantan masih terdapat banyak Rumah Lanting dengan berbagai aktivitas penghuninya, seperti: mandi, memasak, berdagang, dan lain sebagainya.

Namun saat ini, seiring dengan perubahan pola pikir manusia dan adanya upaya dari pemerintah kabupaten untuk melakukan penataan kota, Rumah Lanting semakin sulit untuk ditemui. Jika kondisi ini tidak disikapi secara bijaksana, bukan hal yang mustahil jika nantinya Rumah Lanting hanya tinggal cerita. 
 
Sumber : Apa Kabar Dunia

Senin, 22 Juli 2013

Syi'ah ? Cuih ...

Posted by Unknown | 7/22/2013 08:44:00 AM Categories: , , , ,
 

Kenapa skr2 ini orang2 rame membenci Syiah? dia kan muslim juga...madzhabnya juga ikut imam syafi'i, sama seperti kita?...

A (Syiah) : “Kenapa sih kamu benci sama Syiah?”

B (Ahlus Sunnah) : “Karena Syiah menghina dan mengkafirkan Abu Bakar dan Umar.”

A : “Kami tidak mengkafirkan mereka, yang mengkafirkan adalah Rafidhah, adapun kami bukan rafidhah tapi hanya syiah. Rafidhah sudah pasti Syiah, sedangkan Syiah belum tentu Rafidhah.”

B : “Dan kalian juga ghuluw (berlebih2an) terhadap imam-imam kalian sendiri. Kalian menganggap mereka ma’shum, kalian juga taqlid buta kepada mereka, semuanya kalian ikuti walaupun itu salah.”

A : “Apakah kalian tidak taqlid kepada imam-imam kalian?”

B : “Kami tidak taqlid kepada siapapun kecuali Rasulullah, karena selain Rasulullah tidak ma’shum, dan mereka bisa benar bisa salah.”

A : “Yang menganggap mereka ma’shum adalah dari Rafidhah, bukan dari kami. Ana mau tahu, apa madzhab kalian sebagai orang Indonesia?”

B : “Madzhab kami atau kebanyakan orang Indonesia adalah Madzhab Syafi’iyah.”

A : “Siapa Imamnya?”

B : “Imam Asy Syafi’i.”

A : “Nah…kamu tahu tidak, kalo Imam Syafi’i adalah Syiah dan mengakui Syiah, sama seperti kami.”

B : “Apa buktinya? Imam Asy Syafi’i adalah seorang Ahlus Sunnah, Bukan Syi’i.”

A : “Buktinya adalah dari syairnya beliau sendiri yang terkenal. Beliau berkata,
‘Jika Rafidhah itu adalah mencintai keluarga Muhammad, Maka hendaknya dua makhluk (jin dan manusia) bersaksi bahwa aku adalah seorang Rafidhi.’

B : “Ana tahu syair itu. Memang itu syair beliau. Dan selamat, perkataan kamu telah menjadi bumerang bagi kamu sendiri alias senjata makan tuan.”

A : “Ada apa dengan bait syair itu? Bukankah itu bukti yang jelas kalau Imam Syafii adalah Syi’i dan mengakui tentang kebenaran Syiah?”

B : “Pertama, perkataan Imam Syafi’i tersebut mengambil atau mengikuti dari firman Allah,
“Katakanlah, jika benar Tuhan yang Maha Pemurah mempunyai anak, Maka Akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).” (QS. az-Zukhruf: 81)

Apakah kamu menyakini bahwa ar-Rahman memiliki anak?! Tidak, sekali lagi tidak. Oleh karena ar-Rahman tidak memiliki anak itu maka Allah menggunakan susunan bahasa ini untuk menolak ucapan orang2 musyrik dan klaim mereka.

Jadi, Imam as-syafi’i menggunakan susunan bahasa al-Qur`an, yang membawa balaghah besar yang layak dengan kedudukan dan keluasan ilmu Imam as-Syafi’i. Imam as-Syafi’i dengan ucapannya: ‘Jika Rafidhah itu adalah mencintai keluarga Muhammad’, bermaksud mengungkapkan kemustahilan kalau al-Rafdh dimaknai kecintaan kepada keluarga Muhammad’.

Metode Imam Syafi’i ini telah dikenal oleh para ahlul ilmi. Sebagai contoh, saat orang2 liberal mengingkari kita karena berpegang teguh dengan agama ini, dengan menyatakan bahwa keteguhan itu adalah fanatisme, dan fanatisme itu merupakan satu keterbelakangan dan kemunduran, maka kita menjawab mereka dengan mengatakan, ‘Jika berpegang teguh dengan Islam itu adalah satu keterbelakangan dan kemunduran, maka saksikanlah bahwa kami orang2 yang mundur dan terbelakang.’

Kedua, kamu hanya mengambil bait syair sebagian saja, padahal masih ada lanjutannya dan bait2 syair lainnya. Beliau juga berkata,

“Mereka mengatakan, ‘Kalau begitu Anda telah menjadi Rafidhi?’ Saya katakan, ‘Sekali-kali tidak… tidaklah al-Rafdh (menolak Khalifah Abu Bakar dan Umar) itu agamaku, tidak juga keyakinanku.”

Di sini, Imam Syafi’i Rahimahullah berlepas diri dari Rafidhah (Syi’ah), dan menampakkan keheranannya dari pertanyaan ini. Kemudian dia menyatakan dengan terang-terangan bahwa dia tidak berada diatas agama Syi’ah (Rafidhah), tidak juga di atas keyakinan mereka.

A : “Glekkk….”

B : “Eiit…tunggu dulu…masih ada yang ketiga..”

A : “Apa itu?”

B : “Ketiga, kamu membawakan hujjah dari syair Imam Asy Syafi’i yaitu ‘Maka hendaknya dua makhluk (jin dan manusia) bersaksi bahwa aku adalah seorang Rafidhi.’ Disini Imam Syafi’i memakai kata Rafidhi, bukan memakai kata Syi’i, padahal di awal kamu mengatakan bahwa kamu adalah Syiah dan bukan Rafidhah. Aneh bukan, kamu mengaku bukan Rafidhi tapi hujjah yang kamu bawakan adalah tentang Rafidhi? Nah, berhubung kamu membawakan hujjah tentang Rafidhi, maka mulai sekarang ana menganggap kamu adalah Rafidhi, atau Rafidhah dengan Syiah sama saja…!”

A : “Glek lagi…”

=============================

Berikut pendapat imam asy syafii tentang syiah.

- Dari Yunus bin Abdila’la, beliau berkata: Saya telah mendengar asy-Syafi’i, apabila disebut nama Syi’ah Rafidhah, maka ia mencelanya dengan sangat keras, dan berkata: “Kelompok terjelek! (terbodoh)”. (al-Manaqib, karya al-Baihaqiy, 1/468. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/486)

- Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Saya belum melihat seorang pun yang paling banyak bersaksi/bersumpah palsu (berdusta) dari Syi’ah Rafidhah.” (Adabus Syafi’i, m/s. 187, al-Manaqib karya al-Baihaqiy, 1/468 dan Sunan al-Kubra, 10/208. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/486)

- Al-Buwaitiy (murid Imam Syafi’i) bertanya kepada Imam Syafi’i, “Bolehkah aku shalat di belakang orang Syiah?” Imam Syafi’i berkata, “Jangan shalat di belakang orang Syi’ah, orang Qadariyyah, dan orang Murji’ah” Lalu Al-Buwaitiy bertanya tentang sifat-sifat mereka, Lalu Imam Syafi’i menyifatkan, “Siapasaja yang mengatakan Abu Bakr dan Umar bukan imam, maka dia Syi’ah”. (Siyar A’lam Al-Nubala 10/31)

- asy-Syafi’i berkata tentang seorang Syi’ah Rafidhah yang ikut berperang: “Tidak diberi sedikit pun dari harta rampasan perang, kerana Allah menyampaikan ayat fa’i (harta rampasan perang), kemudian menyatakan: Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami”. (Surah al-Hasyr, 59: 10) maka barang siapa yang tidak menyatakan demikian, tentunya tidak berhak (mendapatkan bahagian fa’i).” (at-Thabaqat, 2/117. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/487)

- Imam as-Subki Rahimahullah berkata, ‘Aku melihat di dalam al-Muhith dari kitab-kitab Hanafiah, dari Muhammad (bin Idris as-Syafi’i) bahwa tidak boleh shalat di belakang Rafidhah.’ (Fatawa as-Subki (II/576), lihat juga Ushulud Din (342))


Sumber : Abu Fahd Negara Tauhid

Sabtu, 20 Juli 2013

Rekayasa Batu Terbang di Tanah Arab

Posted by Unknown | 7/20/2013 08:03:00 AM Categories: ,

 



SEBUAH batu besar di sebuah desa Hassa atau Al-Ahsa daerah bagian timur Arab Saudi terangkat 11 centimeter dari tanah sekali dalam setahun pada bulan April dan tetap terangkat selama sekitar 30 menit.

Banyak cerita yang mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu, salah satu mujahid ditembak mati di balik batu ini karena ia bersembunyi di sana. Kejadian ini terjadi di bulan April 1989. Bahkan kita dapat melihat noda darah segar di atas batu itu.

Paling mengejutkan lagi, ketika batu itu terangkat dari tanah, noda ini menjadi lebih gelap, lebih segar dan basah.

Penduduk setempat mencoba untuk menyeka noda beberapa kali, tetapi setelah beberapa waktu, noda itu muncul lagi di atas batu secara otomatis. (Tabloid Cempaka edisi 39/XX/26 Des 2009 -1 Jan 2010)

Hmm.. benar gak sih kabar itu?! Sekarang silakan simak tulisan di bawah ini. Semoga mengobati rasa penasaran anda!
 
Artikel ini saya ambil dari Al-Habib, terima kasih atas infonya. Mudah-mudahan dengan disebarluaskannya info ini dapat memperjelas asumsi-asumsi yang beredar.

Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat akan mi'raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga sekarang.

Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?

Setelah beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan 'kehebohan' di antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah tentang kisah isra' mi'raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi'raj. Di situ diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Hasa atau Al Ahsa (bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio).

Sang batu, konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari di bulan April, tanpa sebab yang jelas. Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang. Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.

Berikut adalah foto-foto batu asli dari berbagai sudut pengambilan gambar:

Foto asli dari batu yang disebut sebagai batu terbang atau  batu melayang. Ternyata batu tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.Foto asli  dari batu yang disebut sebagai batu terbang atau batu melayang. Ternyata  batu tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.Foto asli  dari batu yang disebut sebagai batu terbang atau batu melayang. Ternyata  batu tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.

Ada juga referensi mengenai batu terbang ini di flickr.

Beberapa keraguan lain mengenai cerita batu terbang
  1. Gambar batu terbang tersebut 'too good to be true', terlalu aneh untuk dipercaya. Ia melayang, ia terletak di tempat terbuka, dan dekat perumahan (lihat foto mobil, rumah, kabel listrik). Artinya, banyak orang akan menyaksikannya jika itu benar. Berita dari mulut ke mulut akan mengundang banyak orang, kru televisi, koran, dan radio tentu akan meliput dan menerbitkan gambar dan cerita batu terbang tersebut. Namun kenyataannya? Hanya ada satu jenis foto dengan keterangan samar tentang apa dan di mana batu tersebut.
  2. Cerita tentang batu yang ingin terbang mengikuti nabi Muhammad juga kurang jelas asal-usul dan sandaran haditsnya. Adakah hadits shahih atau sumber terpercaya lainnya tentang peristiwa ini? Jika ada yang tahu, mohon saya diberitahu melalui formulir komentar di bawah.
  3. Sebagian orang menunjuk kepada bagian bawah dari gambar batu melayang, di bawah batu, di dalam bayangan. Mereka melihat dalam gambar yang lebih besar, berresolusi lebih tinggi, adanya tanda-tanda manipulasi. Ada yang dihapus pada bagian tersebut.

Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra'mi'raj?

Foto asli dari batu yang menjadi pijakan  Nabi Muhammad saat ber-Isra' Mi'raj.Di samping ini adalah gambar batu tersebut, tampak atas. Ia berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Haram al Quds al Sharif. Batu inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua'lam, sepertinya tidak.
Jadi, semoga kita tidak terburu-buru percaya dengan cerita-cerita heboh, ajaib, yang diembel-embeli dengan kisah-kisah islami atau dihubungkan dengan kekuasaan Allah.
Jangankan cuma batu sebesar itu, Allah pun berkuasa untuk mengangkat bukit Thursina ketika mengambil sumpah kepada kaum Yahudi. Tetapi, kalau memang batu tersebut tidak melayang, tidak terbang, dan ternyata merupakan hasil manipulasi foto belaka, apakah kita akan tetap menyebarkan foto-foto tersebut? Apalagi kisah sang batu yang ingin ikut Nabi ke langit tersebut juga tidak jelas sumbernya.

Semoga info ini bermanfaat untuk kebenaran.
 
Sumber : http://fadhlihsan.blogspot.com/2012/02/rekayasa-batu-terbang-di-tanah-arab.html

Kamis, 18 Juli 2013

Al-Qur'an yang Terberat ...

Posted by Unknown | 7/18/2013 02:15:00 PM Categories: ,
Al Quran terberat ada di Indonesia. Jawabannya singkat dan lugas. Dengan catatan, bila kita tidak mempertimbangkan material yang dipakai dalam menuliskan ayat-ayat suci ini. Menurut catatan rekor, Al Quran yang menggunakan media kertas dipegang oleh Al Quran seberat 480 kilogram hasil karya Malik Riaz yang diterjemahkan ke dalam bahasa Saraiki.

Tetapi bila kita mengesampingkan jenis media yang dipakai, maka Al Quran terberat ada di Indonesia. Tepatnya di Pondok Pesantren Al-Shiryyah Nurul Iman, di Kampung Waru, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kitab suci umat islam ini terbuat dari alumunium dengan berat 1,2 ton.




Al Quran terberat ini dibuat oleh pendiri Ponpes Al-Shiryyah, Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim, bersama delapan temannya yang hafal Al Quran. Kitab suci tersebut dibuat di daerah Bintaro, Tangerang Selatan dan memakan waktu sampai 5 tahun, yaitu sejak 1985 sampai 1990. Biaya yang dikeluarkan untuk membuatnya mencapai Rp500 juta.
Ayat-ayat suci di dalam Al Quran itu ditulis dengan cat khusus dengan kualitas tinggi dan tahan hingga ratusan tahun. Al Quran berwarna hijau, terdiri dari 270 lempeng alumunium dengan ukuran 1,2 meter x 1,5 meter dengan ketebalan 3 milimeter.

Saat proses pembuatan, seluruh ulama pembuatnya melaksanakan ibadah puasa penuh selama 5 tahun dan suci berwudhu. Al-Qur'an terberat di dunia ini masih berujud lembaran-lembaran dan tersimpan rapih dalam ruangan perpustakaan Ponpes Al-Shiryyah Nurul Iman dan akan dijaga oleh santri-santrinya yang berjumlah 18 ribu orang.

Al-Qur'an terberat di dunia ini terdiri dari 30 juz, 114 ayat dan 6666 ayat. "Sebenarnya, Al-Qur'an ini sama seperti umumnya, hanya saja plat alumunium dan berukuran raksasa," papar sang Habib Saggaf.

Sejumlah pejabat tinggi negeri ini banyak yang menawarkan diri untuk memiliki Al Quran tersebut. Salah satunya adalah almarhum Presiden RI KH. Abburrahman Wahid atau Gus Dur.
Sumber : Apa Kabar Dunia


 Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, ia berkata

كَانَ رَسُو لُ اللِّهِ صَلَّى اللَّهً عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أََنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَا تٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَم تَكُنْ حَسَا حَسَواتٍ مِنْ مَاءٍ

“Rasulullah pernah berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah) sebelum shalat, kalau tidak ada ruthab, maka beliau memakan tamr (kurma kering) dan kalau tidak ada tamr, maka beliau meminum air, seteguk demi seteguk” [HR Abu Dawud (no. 2356), Ad-Daruquthni (no. 240) dan Al-Hakim (I/432 no. 1576). Dihasankan oleh Imam Al-Albani dalam Irwa-ul Ghalil fi Takhrij Ahaadits Manaaris Sabiil IV/45 no. 922]

Nah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat kurma, beliau berbuka puasa dengan air.
Sama-kah kurma dengan ‘yang manis-manis’? Tidak. Kurma, adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate).

Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis yang biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrate).

Darimana asalnya sebuah kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidak jelas. Malah berkembang jadi waham umum di masyarakat, seakan-akan berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis adalah ’sunnah Nabi’.

Sebenarnya tidak demikian. Bahkan sebenarnya berbuka puasa dengan makanan manis-manis yang penuh dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak kesehatan.

Dari dulu saya tergelitik tentang hal ini, bahwa berbuka puasa ‘disunnahkan’ minum atau makan yang manis-manis. Sependek ingatan saya, Rasulullah mencontohkan buka puasa dengan kurma atau air putih, bukan yang manis-manis.

Kurma, dalam kondisi asli, justru tidak terlalu manis.
Kurma segar merupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori rendah, sehingga tidak menggemukkan (data di sini dan di sini). Tapi kurma yang didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah berupa ‘manisan kurma’, bukan lagi kurma segar. Manisan kurma ini justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar awet dalam perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurma impor yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, sangat mungkin harganya menjadi sangat mahal.

Kenapa berbuka puasa dengan yang manis justru merusak kesehatan?
Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu diproses sehingga makan waktu.

Sebaliknya, kalau makan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Bum. Sangat tidak sehat. Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya pelan-pelan.

Mengapa demikian?
Ketahuilah, bahwa kurma itu memiliki barakah dan kekhususan -demikian pula air- memiliki efek yang positif terhadap hati dan mensucikannya, tiada yang mengetahuinya, kecuali orang-orang yang ittiba’ / mengikuti.

mam Ibnul Qayim rahimahullaah memberikan penjelasan tentang hadits di atas, beliau berkata :

“Cara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbuka puasa dengan kurma atau air, mengandung hikmah yang sangat mendalam sekali. Karena saat berpuasa lambung kosong dari makanan apapun. Sehingga tidak ada sesuatu yang amat sesuai dengan liver (hati) yang dapat di disuplai langsung ke seluruh organ tubuh serta langsung menjadi energi, selain kurma dan air. Karbohidrat yang ada dalam kurma lebih mudah sampai ke liver (hati) dan lebih cocok dengan kondisi organ tersebut. Terutama sekali kurma masak yang masih segar. Liver (hati) akan lebih mudah menerimanya sehingga amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses menjadi energi. Kalau tidak ada kurma basah, kurma kering pun baik, karena mempunyai kandungan unsur gula yang tinggi pula. Bila tidak ada juga, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung akibat puasa sehingga dapat siap menerima makanan sesudah itu” [Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 309) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th. 1418H]

Dokter Ahmad Abdurrauf Hasyim dalam kitabnya Ramadhan wath Thibb berkata :

“Dalam hadits tersebut terkandung hikmah yang agung secara kesehatan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memilih mendahulukan kurma dan air dari pada yang lainnya sedangkan kemungkinan untuk mengambil jenis makanan yang lain sangat besar, namun karena ada bimbingan wahyu Ilahi maka Rasulullah Shalalllahu ‘alaihi wa sallam memilih jenis makanan kurma atau pun air sebagai yang terbaik bagi orang yang berpuasa. Maka, yang sangat diperlukan bagi orang yang ingin berbuka puasa adalah jenis-jenis makanan yang mengandung gula, zat cair yang mudah dicerna oleh tubuh dan langsung cepat diserap oleh darah, lambung dan usus serta air sebagai obat untuk menghilangkan dahaga.

Zat-zat yang mengandung gula yaitu glukosa dan fruktosa memerlukan 5-10 menit dapat terserap dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. Dan keadaan tersebut terjadi pada orang yang sedang berpuasa. Jenis makanan yang kaya dengan kategori tersebut yang paling baik adalah kurma khususnya ruthab (kurma basah) karena kaya akan unsur gula, yaitu glukosa dan fruktosa yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh” [Dimuat oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 400)]

Maka, urutan makanan yang terbaik bagi orang yang berbuka puasa adalah ruthab (kurma basah), tamr (kurma kering) kemudian air, kalau itu pun tidak ada, maka boleh menggunakan sirup atau air juice buah yang mengandung unsur gula yang cukup, seperti air yang dicampur sedikit madu, jeruk, lemon, dan sebagainya. [Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih At-Thibb An-Nabawy fi Dhau-il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 401) oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly, cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H]

Mari kita bicara ‘indeks glikemik’ (glycemic index/GI) saja. Glycemic Index (GI) adalah laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh. Makin tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respons insulin.

Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan sangat menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sebisa mungkin mereka akan makan makanan yang indeks glikemiknya rendah. Kenapa? Karena makin tinggi respons insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak. Penimbunan lemak tubuh adalah yang paling dihindari mereka.

Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya), sehingga respon insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak.

Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada seseorang yang diberi Allah ‘ilm tentang urusan kesehatan jasad manusia. Kata Beliau, bila berbuka puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas, lalu sholat maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa. Jangan pernah makan yang manis-manis, karena merusak badan dan bikin penyakit. Itu jawaban beliau.

Kenapa bukan kurma? Sebab boleh jadi, kurma yang ada di Indonesia adalah ‘manisan kurma’, bukan kurma asli. Manisan kurma kandungan gulanya sudah jauh berlipat-lipat banyaknya.

Kenapa nasi? Lha, nasi adalah karbohidrat kompleks.
Perlu waktu untuk diproses dalam tubuh, sehingga respon insulin dalam tubuh juga tidak melonjak. Karena respon insulin tidak tinggi, maka kecenderungan tubuh untuk menabung lemak juga rendah.

Inilah sebabnya, banyak sekali orang di bulan puasa yang justru lemaknya bertambah di daerah-daerah penimbunan lemak: perut, pinggang, bokong, paha, belakang lengan, pipi, dan sebagainya. Itu karena langsung membanjiri tubuh dengan insulin, melalui makan yang manis-manis, sehingga tubuh menimbun lemak, padahal otot sedang mengecil karena puasa.

Pantas saja kalau badan kita di bulan Ramadhan malah makin terlihat seperti ‘buah pir’, penuh lemak di daerah pinggang. Karena waham umum masyarakat yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis-manis adalah ’sunnah’, maka puasa bukannya malah menyehatkan kita.

Banyak orang di bulan puasa justru menjadi lemas, mengantuk, atau justru tambah gemuk karena kebanyakan gula. Karena salah memahami hadits di atas, maka efeknya ‘rajin puasa = rajin berbuka dengan gula.’

Nah, perkataan “berbukalah dengan yang manis-manis” itu adalah kesimpulan yang terlalu tergesa-gesa atas hadits tentang berbuka di atas. Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan bahwa (disunahkan) berbuka harus dengan yang manis-manis. Pada akhirnya kesimpulan ini menjadi paham dan memunculkan budaya berbuka puasa yang keliru di tengah masyarakat.

Yang jelas, ‘berbukalah dengan yang manis’ itu disosialisasikan oleh slogan advertising banyak sekali perusahaan makanan di bulan suci Ramadhan.

Sumber : Al-Manhaj Via الفرقة الناجية

Selasa, 16 Juli 2013

Mengapa Air Laut Asin ?

Posted by Unknown | 7/16/2013 09:34:00 AM Categories:
Pernah bertanya kenapa air laut asin, dari mana rasa asin tersebut? Apakah karena keringat ikan? Tentu itu jawaban konyol. Kita harus tahu jawabannya secara ilmiah. Semoga artikel ini bisa membahas rasa penasaran soal sumber keasinan air laut.

Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya, garam dapur/NaCl).

scitechdaily.com

Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 %, air laut juga berbeda-beda kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling asin adalah di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai.



Sumber rasa asin

Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, kalsium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam.

Pada saat terjadi hujan di daratan, air akan meresap dalam tanah dan sedikit demi sedikit akan keluar lagi melalui sungai-sungai dam akhirnya mencapai laut .

Nah pada saat perjalanan menuju ke laut tersebut air dari daratan juga membawa garam-garam mineral sehinga laut dipenuhi garam-garam mineral.

Kita mengetahui laut mempunyai permukaan yang sangat luas sehingga hal ini menjadi salah satu faktor penguapan yang cukup besar , pada saat air laut menguap yang menguap hanyalah H2O (air ) sedang garam garam mineral tetap tinggal bersama air laut , begitulah sehinggga air laut rasanya asin .

Kadar keasinan air laut ini dipengaruhi oleh faktor suhu, biasanya semakin panas daerah tersebut air lautnya semakin asin.


Mengapa danau tidak asin?
Permukaan air danau tidak cukup luas sehinggga penguapannya tidak begitu besar, maksudnya air yang menguap dengan air yang masuk ke danau masih balance dan sumber mineralnya sangat terbatas beda dengan laut yang sumber mineralnya dari berbagai penjuru dunia menjadi satu.
Sumber : Apa Kabar Dunia

Sabtu, 13 Juli 2013

Daniel Streich, politikus Swiss, yang tenar karena kampanye menentang pendirian masjid di negaranya, tanpa diduga-duga, memeluk Islam.

Streich merupakan seorang politikus terkenal, dan ia adalah orang pertama yang meluncurkan perihal larangan kubah masjid, dan bahkan mempunyai ide untuk menutup masjid-masjid di Swiss. Ia berasal dari Partai Rakyat Swiss (SVP). Deklarasi konversi Streich ke Islam membuat heboh Swiss.

Streich mempropagandakan anti-gerakan Islam begitu meluas ke seantero negeri. Ia menaburkan benih-benih kemarahan dan cemoohan bagi umat Islam di Negara itu, dan membuka jalan bagi opini publik terhadap mimbar dan kubah masjid.




Tapi sekarang Streich telah menjadi seorang pemeluk Islam. Tanpa diduganya sama sekali, pemikiran anti-Islam yang akhirnya membawanya begitu dekat dengan agama ini. Streich bahkan sekarang mempunyai keinginan untuk membangun masjid yang paling indah di Eropa di Swiss.

Yang paling menarik dalam hal ini adalah bahwa pada saat ini ada empat masjid di Swiss dan Streich ingin membuat masjid yang kelima. Ia mengakui ingin mencari “pengampunan dosanya” yang telah meracuni Islam. Sekarang adalah fakta bahwa larangan kubah masjid telah memperoleh status hukum.

Abdul Majid Aldai, presiden OPI, sebuah LSM, bekerja untuk kesejahteraan Muslim, mengatakan bahwa orang Eropa sebenarnya memiliki keinginan yang besar untuk mengetahui tentang Islam. Beberapa dari mereka ingin tahu tentang hubungan antara Islam dan terorisme; sama halnya dengan Streich. Ceritanya, ternyata selama konfrontasi, Streich mempelajari Alquran dan mulai memahami Islam.

Streich adalah seorang anggota penting Partai Rakyat Swiss (SVP). Ia mempunyai posisi penting dan pengaruhnya menentukan kebijakan partai. Selain petisinya tentang kubah masjid itu, ia juga pernah memenangkan militer di Swiss Army karena popularitasnya.

Lahir di sebuah keluarga Kristen, Streich melakukan studi komprehensif Islam semata-mata untuk memfitnah Islam, tapi ajaran Islam memiliki dampak yang mendalam pada dirinya. Akhirnya ia malah antipati terhadap pemikirannya sendiri dan dari kegiatan politiknya, dan dia memeluk Islam. Streich sendiri kemdian disebut oleh SVO sebagai setan.

Dulu, ia mengatakan bahwa ia sering meluangkan waktu membaca Alkitab dan sering pergi ke gereja, tapi sekarang ia membaca Alquran dan melakukan salat lima waktu setiap hari. Dia membatalkan keanggotaannya di partai dan membuat pernyataan publik tentang ia masuk Islam. Streich mengatakan bahwa ia telah menemukan kebenaran hidup dalam Islam, yang tidak dapat ia temukan dalam agama sebelumnya.

Sumber : eramuslim via Hizqova

Jumat, 12 Juli 2013

Tahapan Diwajibkannya Puasa Bagi Ummat Islam

Posted by Unknown | 7/12/2013 02:03:00 PM Categories: , ,


Segala puji hanya kembali dan milik Allah Tabaroka wa Ta’ala, hidup kita, mati kita hanya untuk menghambakan diri kita kepada Dzat yang tidak membutuhkan sesuatu apapun dari hambanya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah, Muhammad bin Abdillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, beserta keluarga dan para sahabat beliau radhiyallahu ‘anhum.

Ibnul Qoyyim Rohimahullah mengatakan dalam Kitabnya Al Hadyii,

كان فرضه فى السنة الثانية من الهجرة، فتوفِّى رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وقد صامَ تِسع رمضانات، وفُرِضَ أولاً على وجه التخيير بينه وبين أن يُطعِم عن كُلِّ يوم مسكيناً، ثم نُقِلَ مِن ذلك التخيير إلى تحتُّم الصومِ، وجعل الإطعام للشيخ الكبير والمرأة إذا لم يُطيقا الصيامَ، فإنهما يُفطِران ويُطعمان عن كُلِّ يوم مسكيناً، ورخَّص للمريض والمسافِر أن يُفطرا ويقضيا، ولِلحامِل والْمُرضِعِ إذا خافتا على أنفسهما كَذَلِكَ، فإن خافتا على ولديهما، زادتا مع القضاء إطعام مِسكين لِكُلِّ يوم، فإن فطرهما لم يكن لِخوف مرض، وإنما كان مع الصِّحة، فجُبِر بإطعام المسكين كفطر الصحيح فى أوَّل الإسلام.
وكان للصوم رُتَبٌ ثلاث، إحداها: إيجابُه بوصف التخيير.
والثانية تحتُّمه، لكن كان الصائمُ إذا نام قبل أن يَطْعَمَ حَرُمَ عليه الطعامُ والشرابُ إلى الليلة القابلة، فنُسِخ ذلك بالرتبة الثالثة، وهى التى استقر عليها الشرعُ إلى يوم القيامة.

“Puasa diwajibkan pada tahun ke dua setelah peristiwa hijroh[1]. Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam wafat dalam keadaan telah melaksanakan sembilan kali Puasa Romadhon[2]. Puasa Romadhon pertama kali diwajibkan dalam bentuk pilihan, antara melaksanakan puasa atau memberi makan setiap harinya satu orang miskin.

Kemudian dirubah menjadi penetapan puasa. Sedangkan kewajiban memberi makan setiap harinya satu orang miskin bagi orang yang sudah lanjut usia yang tidak sanggup puasa dan perempuan yang tidak lagi sanggup berpuasa. Maka untuk kedua golongan orang ini boleh tidak berpuasa namun dengan memberi makan setiap hari yang ditinggalkan untuk satu orang miskin[3]. Sedangkan bagi orang yang sakit, musafir wajib bagi mereka mengganti di hari yang lain. Sedangkan bagi orang yang hamil dan menyusui jika mereka takut akan jiwanya dan anaknya maka selain mengganti mereka juga harus menambahnya dengan memberi makan setiap hari yang ditinggalkan satu orang miskin karena mereka tidak berpuasa bukan karena sakit. Maka diwajibkan juga bagi mereka memberi makan 1 orang miskin setiap hari yang mereka tidak berpuasa[4] sebagaimana diwajibkan puasa pertama sekali.

Ringkasnya proses pewajiban Puasa Romadhon melalui tiga fase.

Pertama diwajibkan dalam bentuk pilihan.

Kedua diwajibkan dalam bentuk puasa saja namun jika orang yang berpuasa tertidur sebelum makan (ketika telah masuk waktu berbuka) maka ia tidak boleh makan dan minum hingga hari berikutnya (tidak ada sahur baginya sebelum subuh).

Tahap Ketiga[5] rincian ini dihapus sebagaimana puasa yang kita lakukan sekarang dan tahap ini berlaku hingga hari qiyamat”.



Syiakh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah mengatakan, “Hikmah diwajibkannya puasa melalui tahap pilihan ini adalah adanya pentahapan dalam pensyari’atan agar lebih mudah diterima sebagaimana pengharaman khomer”[6].

Mudah-mudahn bermanfaat.

[Diterjemahkan dari Kitab Zaadul Ma’ad fi Hadyii Khoiril ‘Ibaad oleh Ibnu Qoyyim hal. 29-30 dengan tahqiq Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qodir Al Arnauth terbitan Mu’asasah Risalah, Beirut.]





sumber : alhijroh.com Aditya Budiman bin Usman

-yang mengharap ampunan Robbnya-

[1] Hal ini diklaim ijma’ oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh al ‘Utsaimin Rohimahullah sebagaimana beliau katakan di Syarhul Mumthi’ hal. 164/III terbitan Al Maktab Al ‘Alimi Li Nasyri terbitan Beirut.

[2] Idem.

[3] Imam Bukhori Rohimahullah dalam kitab Shahihnya no. 4505 meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Rodhiyallahu ‘anhu tentang tafir firman Allah Ta’ala,

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ

“Wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin”. (QS. Al Baqoroh [2] : 184)

Ayat ini tidaklah dimansukh/hapus, yaitu yang dimaksud adalah orang yang tua renta baik laki-laki dan perempuan yang tidak mampu lagi berpuasa. Maka wajib bagi mereka memberi makan orang miskin sebanyak hari yang mereka tinggalkan.

[4] Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunannya no. 2408 dan Tirmidzi no. 715. Namun apa yang disampaikan Ibnul Qoyyim di sini merupakan perkara yang diperselisihkan pada ulama Rohimahumullah, yaitu apakah ada tambahan wajib memberi makan orang miskin pada setiap hari yang ditinggalkan. Pendapat yang dipilih Ibnul Qoyyim di sini diriwayatkan merupakan pendapatnya Ibnu ‘Umar dan Ibnu ‘Abbaas, Mujahid, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad. Pendapat kedua mengatakan bahwa yang wajib hanyalah menggantinya di hari yang lain sebagaimana orang yang sakit. Inilah pendapatnya Al Hasan Al Bashri, ‘Atho’, An Nakho’i, Az Zuhri, Al Auza’i, Sufyan Ats Tsauri dan Ashabu Ro’yi. Imam Malik mengatakan, ‘Orang yang hamil wajib mengganti puasanya di hari yang lain dan tidak wajib memberi makan orang miskin. Karena jika ia berpuasa maka dapat membahayakan jiwanya sebagaimana orang yang sakit. Sedangkan orang yang menyusui maka wajib baginya mengganti puasa dan memberi makan satu orang miskin bagi setiap hari yang ditinggalkannya.

[5] Imam Al Bukhori mengeluarkan dalam Kitab Shahihnya no. 1915, demikian juga Imam Ahmad dalam Musnadnya no. 18611, dari Baro’ bin ‘Azib Rodhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ‘Dahulu para Shahabat Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa Sallam jika seorang laki-laki berpuasa kemudian tibalah saat berbuka. Lalu ia tertidur sebelum makan dan minum maka ia tidak boleh makan pada malam harinya hingga keesokan harinya (waktu maghrib tiba). Sesungguhnya Qois bin Shirmah Al Anshori Rodhiyallahu ‘anhu berpuasa, kemudian tibalah waktu berbuka. Ia lantas menemui istrinya dan bertanya, ‘Adakah makanan ?’ istrinya menjawab, ‘Tidak’, namun aku akan mencarikan makanan untukmu’. Qois bin Shirmah pada siang harinya bekerja hingga lelah dan ia pun tertidur. Lalu datanglah istrinya, ketika ia melihat Qois maka ia mengatakan, ‘Celakalah engkau’. Ketika tengah hari tiba ia kemudian pingsan. Hal ini disampaikan kepada Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam kemudian turunlah ayat,

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu”. (QS. Al Baqoroh [2] : 187)

Maka para sahabatpun gembira sekali. Kemudian turunlah ayat,

كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ

“Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam”. (QS. Al Baqoroh [2] : 187).

[6] Lihat Syarhul Mumthi’ hal. 164/III.

Catatan Asrizal Ar-Riauniy Nasution

Rabu, 10 Juli 2013

Tempat Keramat Yang Hobi Baca.

Posted by Unknown | 7/10/2013 01:15:00 PM Categories: ,
Perputakaan, atau tempat (keramat) membaca buku punya segmen tersendiri bagi penggemarnya. Perpustakaan tak melulu tempat yang kaku, sepi, membosankan. Sekarang banyak tempat mengonsep agar orang merasa nyaman, sehingga makin senang membaca.

Di Jakarta ada beberapa perpustakaan menarik. Apa sajakah? Mari kita lihat.

Oh ya, bila ada perpustakaan yang asik di dekat tempat kamu, silahkan berbagi informasi di sini.


1. Reading Room



Kafe dan perpustakaan di Reading Room memiliki batas yang sangat cair. Anda bisa menikmati pesanan anda sembari membaca buku. Jika anda menyukai bukunya dan ingin memilikinya, anda bisa membeli buku tersebut dengan rentang harga dari 50.000-150.000 rupiah. Tetapi ada bagian khusus dari perpustakaan ini, yang rupanya adalah koleksi pribadi dari Richard Oh. Bagian tersebut terletak di lantai dua, buku-bukunya disimpan di dalam lemari dengan pintu kaca. Buku-buku tersebut tidak dapat dibeli, tetapi bisa dibaca di tempat dengan menitipkan KTP dan maksimal hanya memegang satu buku

Reading Room: Kemang Timur 57a-b, Jakarta
twitter: @ReadingRoomJkt

2. Freedom


Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang dapat mendorong pengunjungnya untuk membaca, dan ini yang dimiliki Perpustakaan Freedom. Suasana ruangnya hangat, didukung pencahayaan campuran yang baik antara cahaya alami dan cahaya buatan. Tempat duduknya sangat memanjakan pembacanya. Penataan bukunya pun sangat jelas, di samping buku-buku yang terdapat di dalamnya adalah buku-buku bermutu.

twitter: @freedominst
alamat: Jl. Proklamasi No. 41 Menteng.

3. Rujak Center

Tertarik dengan studi perkotaan? Datanglah ke Perpustakaan Rujak Center for Urban Studies (RCUS) di Gedung Ranuza lantai 2, Jalan Timor No. 10, Menteng, Jakarta Pusat. Walaupun tidak seberapa besar, perpustakaan ini memiliki koleksi buku tentang kota yang tidak mudah ditemukan di perpustakaan lain. Biaya pendaftaran anggota sejumlah 50.000 rupiah, dan biaya peminjaman buku 3.000 rupiah per buku.

Maksimal peminjaman 3 buku, dengan batas waktu 13 hari. Hari buka Senin-Jumat (10.00-16.30) dan Sabtu (10.00-12.30 dengan perjanjian terlebih dahulu). Nomor telepon 021-31906809

4. Daniel S. Lev


Perpustakaan Daniel S. Lev ini tidak terlalu besar, dengan total koleksi sekitar 12.000 buku. Buku-buku tersebut tidak bisa dipinjam, hanya untuk dibaca di tempat. Waktu buka pada hari kerja Senin-Jumat (09.00-18.00). Nomor telepon yang bisa dihubungi 021-83701809.

twitter: @DanlevLibrary
Alamat: Puri Imperium Office Plaza, UG-16 Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6 Jakarta 12980

5. PNRI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)


Suasana ruang baca di ruang layanan koleksi buku baru. PNRI menggunakan sistem peminjaman tertutup, sehingga kita tidak dapat merasakan hangatnya berdiri di antara rak buku. Tidak ada serendipity, kita harus tahu persis apa yang kita cari di sini. Tulis buku yang mau kita pinjam, serahkan ke petugas (anda perlu menjadi anggota terlebih dahulu). Anda hanya bisa membaca buku-buku yang ada di ruang baca, tidak ada layanan peminjaman

alamat:Jl. Salemba Raya 28A, Jakarta Pusat

6. Comic Cafe


Comic Cafe terdapat di Jalan Tebet Utara Dalam. Tempat ini menggunakan komik sebagai konsep dari kafenya. Di dalamnya, terdapat perpustakaan yang memiliki koleksi komik. Sayangnya, ketika saya datang, perpustakaan tersebut sedang direnovasi, dan pramusajinya tidak mengetahui kapan akan dibuka kembali.

7. Japan Foundation


Buku-buku yang terdapat di Perpustakaan Japan Foundation umumnya berkaitan dengan Jepang, baik itu dalam bahasa Jepang, Inggris, maupun Indonesia. Terdapat pula koleksi manga dan buku anak. Biaya keanggotaan untuk umum sejumlah 50.000 rupiah per tahun, sementara untuk mahasiswa dan pelajar 20.000 rupiah per tahun. Peminjaman berlaku untuk 2 buku dan 1 majalah/komik/buku anak selama dua minggu, dan dapat diperpanjang sebanyak dua kali.

8. Pusteling (Perpustakaan Elektronik Keliling)


Selain perpustakaan-perpustakaan yang sembunyi, rupanya ada juga perpustakaan-perpustakaan yang mengunjungi pembacanya, yaitu perpustakaan keliling. Salah satunya ada Pusteling yang merupakan program dari Perpustakaan Nasional RI. Terdapat tiga bus Pusteling yang beroperasi setiap harinya. Umumnya, tempat-tempat yang dikunjungi adalah sekolah-sekolah dan panti asuhan.

alamat: Summitmas I, Lt. 2 dan 3, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 61-62, Jakarta 121

Sumber : Apa Kabar Dunia

Rabu, 03 Juli 2013

"Balsem Untuk Memar di Hati"

Posted by Unknown | 7/03/2013 01:30:00 PM Categories: ,
 
 
Serial HIDUPMU INSPIRASIMU : [16] "Balsem Untuk Memar di Hati"

Seorang pedagang termangu di lapaknya. Pasar pagi itu begitu sepi. Kadang ia menoleh sekeliling. Pengunjung lapaknya tetap absen. Seolah keberadaannya adalah ketiadaannya. Kadang ia membuat puisi iri di hati melihat satu lapak lain dikerubuti pengunjung, padahal hanya 3; dan belum tentu semuanya membeli. Kenapa pasar itu terasa sepi?... Karena rupanya gerimis mengundang sepi. Meninabobokkan emak-emak di rumah. Seolah-olah suami-suami mereka sebelum berangkat berpesan, 'Stay there and don't get out of the house or I'm gonna kick your ash!'

Dan rupanya bukan hanya ia yang termangu. Ada beberapa pedagang yang sedang menghitung detik demi detik tanpa untung. Mereka semua termangu dan saling berbalas pantun iri pada angin yang dikirim oleh gerimis.

Menjelang siang, pedagang itu hendak pulang ke rumah. Ia hendak menangis, namun pada siapa hendak berlaku? Ia ingin tumpahkan kecewa, namun tiada manusia hendak menyapa. Ia pulang dengan tangisan tak terdengar, dan kekecewaan tak tergambar. Malu menangis di tengah manusia dan gengsi kecewa. Ia tutup lapaknya. Ia masukkan barang-barang jualannya ke karung dalam-dalam. Ia tidak ingin siapapun melihat bahwa rupanya barang jualannya masih banyak tersisa tak laku. Lalu ia berjalan susuri lorong-lorong pasar dengan hati perih.

'Aku tahu ini ujianmu, ya Allah,' keimanannya berusaha membelai hati.

Ia tak ingin menoleh pada siapapun. Tak ingin disapa siapapun. Tak ingin diketahui tidak lakunya dagangannya; meskipun ia benar-benar tahu banyak pedagang lainnya merasakan kepahitan serupa.

Sesampai di rumah, ia menaruh dagangannya. Menjelang dzuhur. Wajah sudah tak sabar dicumbu oleh percikan-percikan. Jidat pun berharap segera menyentuh tanah. Kedua tangan juga tak sabaran untuk terangkat. Lidah, mulut dan tenggorokan ingin bekerja sama untuk mengucapkan 'Allahu akbar!'.

****

Di antara manusia, ada manusia. Di tengah-tengah manusia, ada manusia.

Tiap-tiap manusia, miliki garisan dan goresan yang ceritakan tentang senyum-senyum bahagia atau haru. Kadang kisahkan tentang air mata yang bercabang menjadi sungai-sungai di pipi keriput.

Betapa banyak manusia yang dirizkikan besar oleh Allah, tidak mengerti saudara-saudaranya yang kekurangan. Dan manusia adalah kita.

Seperti seorang berilmu tinggi yang tidak hendak mengerti perasaan dan pengorbanan orang-orang berilmu rendah. Karena jika sudah berilmu tinggi, untuk apa repot-repot berusaha memahami perasaan orang-orang jahil!? Dan jika ilmu sudah meninggi, maka tugasnya hanyalah ceramah dan berfatwa. Jika gelar besar sudah terpangku di belakang nama, apa peduli kita pada murid-murid baru yang belum mampu melantunkan huruf Qaf atau Syin dengan benar!?

Dan apa peduliku jika ternyata aku adalah pangeran bergelimang harta!? Karena ini adalah nasibku, bagianku, hartaku, jerihku dan upayaku. Betapa rupanya aku tak ingin menginjakkan kaki....oh, tidak, karena memakai sepatu kebesaranku...di lorong-lorong miskin, pasar-pasar becek, pemukiman kumuh dan pojok-pojok kota. Untuk apa lakukan itu? Tiada wajib bagiku fahami hati mereka. Biarkan mereka hidup dengan nasibnya.

****

Ada seorang anak SD di kota ini pulang ke rumah dengan wajah cukup memerah. Ia tertunduk. Belajar selesai sudah. Ia tidak dimarahi guru. Tidak diusili teman. Semua baik-baik saja.

Sesampai di rumah, ia hendak menawarkan tangis di depan orang tuanya. Namun, rupanya keduanya tidak ada. Mungkin sedang bekerja mencari nafkah.

Lalu, anak kecil perempuan ini menangis sendirian di kamar. Menutup mukanya. Tidak ada yang bertanya kenapa. Ia menangis sendirian dalam kesepian. Lalu, kau bertanya, 'Adik kecil, gerangan apa yang buatmu menangis?'

Dia menjawab terbata-bata bertarung dengan isak tak terhenti, "Semua teman-teman di sekolahku pulang pergi dijemput dan diantar oleh orang tua mereka dengan kendaraan. Sedangkan aku...malu tidak dipedulikan."

****

Hidupmu adalah inspirasimu...terlahir dari kisah-kisah dan pelajaran-pelajaran beribrah. Jika orang-orang hebat dan besar bisa menginspirasimu, seharusnya orang-orang kecil atau rakyat kecil juga bisa menjadi sumber inspirasimu.
 
Sumber : Catatan Hasan Al-Jaizy

Senin, 01 Juli 2013

Penasaran Kan ?

Posted by Unknown | 7/01/2013 09:15:00 AM Categories: , , ,
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh ...

Halo Youngers, pa kabar, kali ini, admin pengen buat situ penasaran, sebelum situ bener-bener penasaran, maka saya tidak akan memberi tahu apa yang saya jadikan artikel kali ini sebagai sebuah artikel penasaran, saya juga jadi penasaran, situ sebenarnya penasaran sama nih artikel gak sih ? ya sudah, daripada situ penasaran dan saya juga bingung mau nulis apa, ya sudah, siapkan waktu anda untuk melihat link ini. Saya harap anda punya mental yang cukup, pemikiran jernih, dan waktu luang yang lumayan, semoga ada manfaatnya, jangan lupa untuk mengedipkan mata, sekali-kali dan tidak terlalu dekat dalam menonton, jadi segeralah anda ke TKP, xixixixi.

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=bKAsXLuvh44

Tuh kan, bagaimana bro ? udah
nyimak ? pedes gak tuh gan ? kalo sudah tahu, semoga bermanfaat dan memberikan pemikiran yang jernih untuk kita, semoga Allah Ta'ala selalu menjaga anda.

Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Sumber : Ureeka (blog Anjrah)
Sudah Membaca Al-Qur'an hari ini? Sudah Shalat Wajib pada waktunya ?