Kamis, 12 Desember 2013

Rumah Sejuk dan Hemat Energi

Posted by Unknown | 12/12/2013 11:01:00 AM Categories: , ,
Season 1
Semangat Pagi ! Apa kabar youngers ? Pada semangat gak pagi ini, kali ini mimin gak pake momod mau bahas masalah rumah yang “Sejuk plus Hemat Energi” berhubung mimin (bukan momod) punya beberapa buku referensi bagus, bakal jadin beberapa artikel di OkeYoung aja ya sekalian belajar bareng kita. Oh iya, youngers udah pada baca kan kalimat pembuka paragraf diatas yaitu “Semangat Pagi” ini memiliki sejarah yang tidak panjang tapi sudah jadi icon diperguruan mimin bertapa, yang diprakasi oleh salah satu dosen keramat disana yang mengajar konstruksi, dari pada lama nanti mimin curhatnya, langsung aja kita bahas artikel kali ini, yuuuk mariii ...
 
Agan dan aganwati pasti punya rumah kan ? Walaupun numpang atau ngontrak, pasti ada tempat tinggallah, meskipun kecil seperti toilet umum misal, setidaknya patut disyukuri, sebab diluar sana banyak yang tidak memiliki rumah seperti itu, jadi beruntunglah anda #lhoo eh mohon mangap, maksudnya banyak yang tak memiliki tempat tinggal dan ngampar ditrotoar rumah orang (bukan jalan ya).
 
Sebelum itu, youngers harus mengetahui, rumah yang nyaman itu sebenarnya tergantung dari penilaian penghuni itu sendiri, tapi kita akan memberikan pengetahuan secara umum mengenai pembahasan artikel ini. Sebelumnya artikel ini akan jadi berseason-season, makannya gak hanya “Cinta Fitri” aja, lho saya juga berhak dong buat artikel ber season-season, hargailah HAM saya hhe, jadi pelototin terus ya ini artikel.


Pembukaan .


Ketika akan membangun suatu hunian, maka bukan hanya faktor keindahan luarnya saja yang perlu diperhatikan, namun calon penghuni nantinya juga harus bisa merasa nyaman beraktivitas didalamnya, dengan kata lain fungsi rumah tsb optimal, selain sebagai tempat yang nyaman, namun tidak menghilangkan identitas sang pemiliki tsb sesuai dengan aktivitas yang penghuni geluti atau inginkan. Oleh karenanya ada beberapa hal yang bisa kita garis bawahi,


Hunian itu nyaman secara Indrawi



Maksudnya, ketika suatu hunian yang hendak anda bangun tidak sesua dengan penangan fisika bangunan yang tepat, atau desain yang hendak dibangun tidak sesuai dengan kondisi iklim didaerah anda akan membangun hunian tsb, sehingga keterkaitan keduanya dapat menyebabkan permasalahn muncul, seperti kemungkinan borosnya energi yang akan digunakan untuk membuat penghuni nyaman, penggunaan material tambahan atau barang tertentu untuk menutupi kekurangan dari bangunan tsb, misal panas disiang hari dan terlalu dingin dimalam hari.
 
Kemudian seperti apakah kenyamanan itu sendiri ? Mari kita perhatikan, apakah kenyaman yang anda butuhkan sekedar kenyamanan thermal saja ? Oleh karenanya kenyamana secara inderawi secara umum berarti anda nyaman secara pendengaran (audio), penglihatan (visual) serta bisa merambah kepada aktivitas anda yang semakin menyenangkan ketika segala objek penunjang didalam rumah begitu nyaman digunakan serta disetiap ruang hunian memiliki udara yang sejuk dan segar untuk dihirup. Sehingga ketika anda merasakan hembusan angin, anda juga tidak ketinggalan untuk mendapatkan hangatnya sinar matahari yang cukup serta senandung kicauan burun disekitar pepohonan ditaman anda.
 
Jadi Siapkan Solusinya .

Banyak hal yang dapat anda siasati untuk membangun rumah hunian yang nyaman, misalnya, membuat plafond dan loteng yang tinggi, memberi lubang angin diatas pintu dan jendela, dsb. Siapkan juga area untuk anda tempatkan tanaman yang anda sukai, atau yang dapat memberikan kesejukan bagi penghuni entah itu bagi mata atau udara yang berhembus masuk kedalam hunian. Perlu kita ketahui bahwa saat ini telah banyak material yang bisa kita dapatkan, dan masing-masing memilki kelebihan dan kekurangan, ada baiknya anda banayk berkonsultasi dengan arsitek anda saat membangun istana anda nantinya sehingga kebutuhan dan pengetahuan akan material anda bisa terpenuhi sesuai biaya yang anda siapkan tanpa harus kecewa ketika istana yang anda idamkan telah berdiri kokoh. Kemudian diskusikan mengenai fisika bangunan sebelum menyetujui desain.
 
Namun, jika memang sudah terlanjur, maka perhatikanlah fisika bangunan yang telah berdiri, jika memang dibutuhkan renovasi, maka lebih bai direncanakan secara perlahan sesuai dengan prioritas kebutuhan suatu area yang ada dihunian anda, setelah itu, yakinlah, jika fisika bangunan anda sudah sesuai dengan iklim dan fungsional sesuai aktivitasa runganannya, insya Allah rumah anda lebih hemat energi dan tetntunya membuat anda nyaman meghabiskan waktu didalamnya.


Lanjut ke Season 2

Jakarta, 9 Shafar 1435 H

Penulis : Ibnu Abdullah

Senin, 09 Desember 2013

Lingkungan dan Sahabat yang Baik

Posted by Unknown | 12/09/2013 11:06:00 AM Categories:

DR.Abdul Wahhab bin Nashir Ath-Thariri hafizhahullah berkata :
Ketika engkau berada pada satu lingkungan masyarakat yang tidak melakukan hal sia-sia, kamu mencintai mereka dan merekapun mencintaimu. Maka dalam masyarakat seperti ini, sejatinya engkau telah menyicipi sedikit dari nikmat surga di dunia.”
Mereka saling bersaudara, duduk berhadap-hadapan di dipan-dipan” (QS. Al Hijr: 47)
@altriri Dr Abdul Wahhab bin Nashir ath Thariri Dosen dan pernah menjabat sebagai tim kurikulum Universitas Muhammad bin Su’ud,murid Syaikh Ibnu Jibrin.
Feb 13, 2012 9:57 am - twitulama – (Mutiara Nasehat dari Para Ulama Jilid II,Prima Al-Mirluny)
---oOo---
Salah satu kebahagian orang-orang mukmin didunia, kala ia dapati bahwa ia dipertemukan dan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang beriman pula, sama-sama memegang teguh Tauhid, serta Al-Qur’an dan As-Sunnah, mengarungi bahtera dunia ini sebagaimana pengelana yang hendak siap meninggalkan tempat singgahnya didunia, mereka saling tolong menolong, tak peduli siapapun orang yang dapat mereka temui dalam perjalanan, suku, bangsa, serta budaya tak menghalangi perbedaan mereka, sebab yang menjadi acuannya adalah Kalam sang Illaah, yang Maha Tinggi, Maha Mulia, serta tuntunan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wa Sallam, hingga kau dapat bayangkan keadaan meraka laksana Matahari yang terbit dan terbenam sesuai tempatnya, atau benda-benda langit yang kau lihat beredar sesuai orbitnya, atau hujan yang turun yang menumbuhkan bumi sesuai takarannya, mereka tak lepas dari apa yang Allah kehendaki padanya.
Sungguh, ana rindu orang-orang itu, meskipun ku takkan bisa sanggup memumpuni apa yang telah mereka capai, atau apa yang telah mereka amalkan, atau apa yang telah mereka ajarkan, setiapnya ada kelebihan, ada kadar ikhlasnya, ada kadar lelahnya, dan ada kadar hasilnya, namun cukuplah Allah sebagai penilai dihasil akhir, karena sebagai salah satu hamba-Nya, ana bisa mensyukuri sebaik ana mampu bersyukur atas ikatan perasaudaran yang telah Rabb semesta alam ini tetapkan,
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, oleh karena itu damaikanlah antara kedua saudara kalian dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian mendapat rahmat.” (Al-Hujuraat :10)
Berharap ada haru dalam pertemuan, ada cinta dalam perjumpaan, ada kasih dalam setiap nasihat dan ada uluran kala terjatuhnya. Maka, sungguh setiap manusia terkadang lupa akan dirinya, betapa kecilnya ia, dan betapa butuhnya ia akan Rabb-nya akan nasihat dan bantuan saudaranya, serta akan turunnya kesejukan dalam hati penuh kemarau.
Semoga ana dapat bertemu orang-orang yang baik dari sisi-Nya yang Allah tunjukkan untukku didunia ini, mereka tidak akan meminta sesuatu imbalan atas apapun yang diberikannya selain imbalan dari Rabb-nya, Allah Azza Wa Jalla, bukan tetap berdiri tegak karena suatu kelompok, atau orang tertentu, atau terbakar semangatnya karena orang yang ia ikuti pendapatnya atau kelompoknya. Sungguh bukan kelalaian atau yang serupa yang ia habiskan dalam waktu-waktunya, bahkan ia ajarkan tuk selalu berbuat kemaslahatan, untuk dirinya dan orang sekitarnya, meskipun saat ini kita belum berjumpa atau telah berjumpa, semoga suatu saat kita dapat berjumpa, ingin rasanya ku nikmati betapa benar kalam yang telah turun dalam ayat-Nya.
Catatan ini kutulis untuk mereka, mungkin ayat ini dapat sedikit memberikan gambaran :
Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (Al-Balad: 17).
Allahu a’lam.
Penulis : Ibnu Abdullah
Jakarta, 15 Dzulqa’dah 1434 H.
Sudah Membaca Al-Qur'an hari ini? Sudah Shalat Wajib pada waktunya ?