PASUKAN Iraq menyerbu sebuah kamp Muslim Sunni pada Selasa (24/4/2013). Terjadi tembak-menembak dan menewaskan lebih dari 40 orang.
Pertempuran ini menjadi insiden paling berdarah di Iraq sejak bulan Desember 2012 lalu, atau ketika Muslim Sunni Iraq melakukan protes yang menuntut diakhirinya marginalisasi Muslim Sunni oleh Perdana Menteri Nuri al-Maliki, yang merupakan seorang Syiah.
Kementerian Pertahanan Iraq mengatakan pertempuran itu meletus ketika pasukan melepaskan tembakan Selasa pagi. Kejadiannya tepat di Hawija, dekat Kirkuk, 170 km (100 mil) utara Baghdad.
“Ketika angkatan bersenjata mulai menegakkan hukum dengan menggunakan unit pasukan anti huru-hara, mereka dihadapkan dengan api berat,” kata Kementerian Pertahanan Iraq dalam sebuah pernyataan.
Kementerian pertahanan dan militer Iraq mengatakan tentara menemukan granat roket, senapan sniper, dan senjata lainnya. Tetapi para pemimpin Muslim Sunni protes dan mengatakan mereka tidak bersenjata ketika pasukan keamanan menyerbu masuk dan mulai menembak di pagi hari.
Sumber : Islam Pos
0 comments :
Posting Komentar