Kamis, 13 Juni 2013

Kupu-kupu dulunya Cupu-cupu

Posted by Unknown | 6/13/2013 02:52:00 PM Categories: , , ,
{Kupu-kupu dulunya Cupu-cupu}

Tak bisa dibayangkan, bila dahulu presiden kita saat ini (EsBeYe) dulunya juga seorang anak kecil, yang jika sedang pilek, maka itunya meler, begitupun pak Chairul Tanjung yang katanya anak Singkong, (padahal emak sama bapaknya manusia, bagaimana bisa dibilang menjadi salah satu jenis makanan ? itulah dunia tulisan) yang dulunya pun juga tidak pernah beralaskan alas kaki yang sewajarnya (nyeker), dahulu si fulan itu sebenarnya hanya anak biasa yang terbiasa datang pagi untuk bisa tidur dikelas, dahulu si fulanah itu hanya seorang anak yang mempunyai sebuah buku lusuh yang berjumlah satu dalam tasnya, dahulu begini dahulu begitu.

Dahulu seekor kupu-kupu belum bisa dikatakan kupu-kupu jika ia belum menjalani suatu proses, mulai dari telur, menjadi ulat, menjadi kepompong, barulah setelah itu keluar dan menjadi kupu-kupu (tentunya dia tidak makan nasi dan minum susu pada malam harinya) itu merupakan proses metamorfosa yang wajib terjadi baginya. Jangan dikira bahwa dahulu, Bob Sadino orang yang kaya mendadak tanpa usaha, ia butuh usaha dengan jiwa raganya untuk sukses dalam segala hal, entah waktu, pikiran, tenaga, ilmu dan lainnya, meskipun saat ini, kehidupannya berubah, namun kamu masih bisa lihat ada yang berubah darinya, yaitu celananya (ahh, biarlah ... mungkin saja beliau sejenis kupu-kupu langka, Lho ?).

Begitupun Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Al-Arify, ketika masih menjadi seorang pelajar [mahasiswa] adalah ahli ceramah dan tahu banyak hal. Dahulu beliau juga seorang pelajar biasa, yang ketika menulis huruf Dal [د] sebelum namanya di cover kitab pegangan kampusnya, ia diejek oleh teman-teman, 'Wakakak, lagak ente pake nambahin huruf dal [doktor]. Khayal aja ente!' Namun kini beliau benar-benar seorang Dal, seorang doktor, seorang kreator dan seorang inspirator yang kalimat-kalimatnya didengar jutaan pasang telinga dan ceramahnya dihadiri sudah jutaan raga.

Dahulu ulat yang hanya dapat berjalan lambat, ia hanya dapat sedikit bergerak dan memakan dedaunan yang cocok baginya untuk dimakan, maka tak heran, banyak yang tidak menyukainya, bentuknya saja seperti itu, terkadang ada yang berbulu, ada yang tidak, dianggap menjijikan serta diremehkan orang yang melihatnya. Bahkan, sebagian mungkin bisa anda lihat, ia dijadikan salah satu hama, sehingga, sedikit seakli diatara mereka yang bertahan. Namun realitanya bercerita lain, ulat-ulat tersebut yang dahulunya dianggap hina dan dianggap remeh oleh sebagian orang, suatu saat akan terbang tinggi, menjadi sebuah ciptaan yang dapat melezatkan pemandangan mata, dapat terbang tinggi diantara indahnya karya pencipta sebagai salah satu pemanis dalam lembutnya alam, bahkan terbang lebih tinggi dibanding mereka yang dahulunya membenci dan meremehkannya.

Begitupun anda, mungkin saat ini anda sedang mengalami masanya, menjadi seseorang yang berjuang keras melawan arus, melewati kerikil-kerikil tajam, serta mengarungi aliran ombak yang begitu deras, terkadang kamu akan terjatuh, dan merasakan cibiran, kesakitan serta kelelahan tanpa ada yang perduli siapa engkau, apa yang engkau rasakan, maka janganlah putus asa, tetaplah kejar ia, semampumu, hingga kelak kau akan ditunjukkan oleh-Nya betapa besar apa yang kau usahakan, dan betapa besar yang Dia lihat, menjadi suatu harmoni yang begitu indah.

Di masa muda, maka harus ada yang merasakan pahit getir perjuangan untuk mendapat kebahagiaan, kenapa tidak ? apakah engkau mau merasa pahit getir di usia senja ? sedangkan yang lainnya telah melewati masa itu dan merasakan hasilnya di usia senja !.

Semua ingin kembali ke rumah di petang zaman.
Semua ingin menikmati indahnya alam bercengkrama di akhir senja.
Semua ingin melewati gerbang sukses di akhir hayat.
Semua ingin tidur tersenyum di dalam keranda menuju pusara.

Namun, tidak semua yang ingin melakukan pengorbanan ...
Namun, tidak semua yang ingin mencicipi pahitnya asam garam perjuangan ...
Namun, tidak semua yang ingin menundukkan waktu

Sebagian ada yang terlena di masa muda,
Sebagian ada yang mengambil rehat dimasa kerja,
Sebagian ada yang tetap tenang menunggu keputusan masa,

Hingga ... jadilah rekaman masa lalu yang pahit untuk diingat, sedih untuk dikenang, dan sesal untuk dibicarakan ...

Maka, ucapkanlah selamat pada kupu-kupu, telah berakhir masa ketika ia rasa malu beradu ...

Ucapkan selamat pada mereka yang sukses...

sukses takkan mendatangi dengan sendirinya, namun datangilah sendiri, maka akan kau lihat panorama lukisan indah senja sebelum kau ucapkan 'selamat tinggal' pada hari dunia.

1 Jumadil Ula 1434 H

Sumber : Catatan Hasan Al-Jaizy

0 comments :

Posting Komentar

Sudah Membaca Al-Qur'an hari ini? Sudah Shalat Wajib pada waktunya ?