Kamis, 12 Desember 2013

Rumah Sejuk dan Hemat Energi

Posted by Unknown | 12/12/2013 11:01:00 AM Categories: , ,
Season 1
Semangat Pagi ! Apa kabar youngers ? Pada semangat gak pagi ini, kali ini mimin gak pake momod mau bahas masalah rumah yang “Sejuk plus Hemat Energi” berhubung mimin (bukan momod) punya beberapa buku referensi bagus, bakal jadin beberapa artikel di OkeYoung aja ya sekalian belajar bareng kita. Oh iya, youngers udah pada baca kan kalimat pembuka paragraf diatas yaitu “Semangat Pagi” ini memiliki sejarah yang tidak panjang tapi sudah jadi icon diperguruan mimin bertapa, yang diprakasi oleh salah satu dosen keramat disana yang mengajar konstruksi, dari pada lama nanti mimin curhatnya, langsung aja kita bahas artikel kali ini, yuuuk mariii ...
 
Agan dan aganwati pasti punya rumah kan ? Walaupun numpang atau ngontrak, pasti ada tempat tinggallah, meskipun kecil seperti toilet umum misal, setidaknya patut disyukuri, sebab diluar sana banyak yang tidak memiliki rumah seperti itu, jadi beruntunglah anda #lhoo eh mohon mangap, maksudnya banyak yang tak memiliki tempat tinggal dan ngampar ditrotoar rumah orang (bukan jalan ya).
 
Sebelum itu, youngers harus mengetahui, rumah yang nyaman itu sebenarnya tergantung dari penilaian penghuni itu sendiri, tapi kita akan memberikan pengetahuan secara umum mengenai pembahasan artikel ini. Sebelumnya artikel ini akan jadi berseason-season, makannya gak hanya “Cinta Fitri” aja, lho saya juga berhak dong buat artikel ber season-season, hargailah HAM saya hhe, jadi pelototin terus ya ini artikel.


Pembukaan .


Ketika akan membangun suatu hunian, maka bukan hanya faktor keindahan luarnya saja yang perlu diperhatikan, namun calon penghuni nantinya juga harus bisa merasa nyaman beraktivitas didalamnya, dengan kata lain fungsi rumah tsb optimal, selain sebagai tempat yang nyaman, namun tidak menghilangkan identitas sang pemiliki tsb sesuai dengan aktivitas yang penghuni geluti atau inginkan. Oleh karenanya ada beberapa hal yang bisa kita garis bawahi,


Hunian itu nyaman secara Indrawi



Maksudnya, ketika suatu hunian yang hendak anda bangun tidak sesua dengan penangan fisika bangunan yang tepat, atau desain yang hendak dibangun tidak sesuai dengan kondisi iklim didaerah anda akan membangun hunian tsb, sehingga keterkaitan keduanya dapat menyebabkan permasalahn muncul, seperti kemungkinan borosnya energi yang akan digunakan untuk membuat penghuni nyaman, penggunaan material tambahan atau barang tertentu untuk menutupi kekurangan dari bangunan tsb, misal panas disiang hari dan terlalu dingin dimalam hari.
 
Kemudian seperti apakah kenyamanan itu sendiri ? Mari kita perhatikan, apakah kenyaman yang anda butuhkan sekedar kenyamanan thermal saja ? Oleh karenanya kenyamana secara inderawi secara umum berarti anda nyaman secara pendengaran (audio), penglihatan (visual) serta bisa merambah kepada aktivitas anda yang semakin menyenangkan ketika segala objek penunjang didalam rumah begitu nyaman digunakan serta disetiap ruang hunian memiliki udara yang sejuk dan segar untuk dihirup. Sehingga ketika anda merasakan hembusan angin, anda juga tidak ketinggalan untuk mendapatkan hangatnya sinar matahari yang cukup serta senandung kicauan burun disekitar pepohonan ditaman anda.
 
Jadi Siapkan Solusinya .

Banyak hal yang dapat anda siasati untuk membangun rumah hunian yang nyaman, misalnya, membuat plafond dan loteng yang tinggi, memberi lubang angin diatas pintu dan jendela, dsb. Siapkan juga area untuk anda tempatkan tanaman yang anda sukai, atau yang dapat memberikan kesejukan bagi penghuni entah itu bagi mata atau udara yang berhembus masuk kedalam hunian. Perlu kita ketahui bahwa saat ini telah banyak material yang bisa kita dapatkan, dan masing-masing memilki kelebihan dan kekurangan, ada baiknya anda banayk berkonsultasi dengan arsitek anda saat membangun istana anda nantinya sehingga kebutuhan dan pengetahuan akan material anda bisa terpenuhi sesuai biaya yang anda siapkan tanpa harus kecewa ketika istana yang anda idamkan telah berdiri kokoh. Kemudian diskusikan mengenai fisika bangunan sebelum menyetujui desain.
 
Namun, jika memang sudah terlanjur, maka perhatikanlah fisika bangunan yang telah berdiri, jika memang dibutuhkan renovasi, maka lebih bai direncanakan secara perlahan sesuai dengan prioritas kebutuhan suatu area yang ada dihunian anda, setelah itu, yakinlah, jika fisika bangunan anda sudah sesuai dengan iklim dan fungsional sesuai aktivitasa runganannya, insya Allah rumah anda lebih hemat energi dan tetntunya membuat anda nyaman meghabiskan waktu didalamnya.


Lanjut ke Season 2

Jakarta, 9 Shafar 1435 H

Penulis : Ibnu Abdullah

Senin, 09 Desember 2013

Lingkungan dan Sahabat yang Baik

Posted by Unknown | 12/09/2013 11:06:00 AM Categories:

DR.Abdul Wahhab bin Nashir Ath-Thariri hafizhahullah berkata :
Ketika engkau berada pada satu lingkungan masyarakat yang tidak melakukan hal sia-sia, kamu mencintai mereka dan merekapun mencintaimu. Maka dalam masyarakat seperti ini, sejatinya engkau telah menyicipi sedikit dari nikmat surga di dunia.”
Mereka saling bersaudara, duduk berhadap-hadapan di dipan-dipan” (QS. Al Hijr: 47)
@altriri Dr Abdul Wahhab bin Nashir ath Thariri Dosen dan pernah menjabat sebagai tim kurikulum Universitas Muhammad bin Su’ud,murid Syaikh Ibnu Jibrin.
Feb 13, 2012 9:57 am - twitulama – (Mutiara Nasehat dari Para Ulama Jilid II,Prima Al-Mirluny)
---oOo---
Salah satu kebahagian orang-orang mukmin didunia, kala ia dapati bahwa ia dipertemukan dan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang beriman pula, sama-sama memegang teguh Tauhid, serta Al-Qur’an dan As-Sunnah, mengarungi bahtera dunia ini sebagaimana pengelana yang hendak siap meninggalkan tempat singgahnya didunia, mereka saling tolong menolong, tak peduli siapapun orang yang dapat mereka temui dalam perjalanan, suku, bangsa, serta budaya tak menghalangi perbedaan mereka, sebab yang menjadi acuannya adalah Kalam sang Illaah, yang Maha Tinggi, Maha Mulia, serta tuntunan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wa Sallam, hingga kau dapat bayangkan keadaan meraka laksana Matahari yang terbit dan terbenam sesuai tempatnya, atau benda-benda langit yang kau lihat beredar sesuai orbitnya, atau hujan yang turun yang menumbuhkan bumi sesuai takarannya, mereka tak lepas dari apa yang Allah kehendaki padanya.
Sungguh, ana rindu orang-orang itu, meskipun ku takkan bisa sanggup memumpuni apa yang telah mereka capai, atau apa yang telah mereka amalkan, atau apa yang telah mereka ajarkan, setiapnya ada kelebihan, ada kadar ikhlasnya, ada kadar lelahnya, dan ada kadar hasilnya, namun cukuplah Allah sebagai penilai dihasil akhir, karena sebagai salah satu hamba-Nya, ana bisa mensyukuri sebaik ana mampu bersyukur atas ikatan perasaudaran yang telah Rabb semesta alam ini tetapkan,
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, oleh karena itu damaikanlah antara kedua saudara kalian dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian mendapat rahmat.” (Al-Hujuraat :10)
Berharap ada haru dalam pertemuan, ada cinta dalam perjumpaan, ada kasih dalam setiap nasihat dan ada uluran kala terjatuhnya. Maka, sungguh setiap manusia terkadang lupa akan dirinya, betapa kecilnya ia, dan betapa butuhnya ia akan Rabb-nya akan nasihat dan bantuan saudaranya, serta akan turunnya kesejukan dalam hati penuh kemarau.
Semoga ana dapat bertemu orang-orang yang baik dari sisi-Nya yang Allah tunjukkan untukku didunia ini, mereka tidak akan meminta sesuatu imbalan atas apapun yang diberikannya selain imbalan dari Rabb-nya, Allah Azza Wa Jalla, bukan tetap berdiri tegak karena suatu kelompok, atau orang tertentu, atau terbakar semangatnya karena orang yang ia ikuti pendapatnya atau kelompoknya. Sungguh bukan kelalaian atau yang serupa yang ia habiskan dalam waktu-waktunya, bahkan ia ajarkan tuk selalu berbuat kemaslahatan, untuk dirinya dan orang sekitarnya, meskipun saat ini kita belum berjumpa atau telah berjumpa, semoga suatu saat kita dapat berjumpa, ingin rasanya ku nikmati betapa benar kalam yang telah turun dalam ayat-Nya.
Catatan ini kutulis untuk mereka, mungkin ayat ini dapat sedikit memberikan gambaran :
Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (Al-Balad: 17).
Allahu a’lam.
Penulis : Ibnu Abdullah
Jakarta, 15 Dzulqa’dah 1434 H.

Senin, 23 September 2013

Dua Kali Aku Lakukan Selama 90 Tahun !

Posted by Unknown | 9/23/2013 09:44:00 AM Categories:


Apanya yang dua kali?! Lantas bagaimana tentang 90 tahun?!

Qadhi qudhat (Hakim Agung) negeri Syam, Sulaiman bin Hamzah al-Maqdisi – masih ada keturunan dengan Ibn Qudamah, pengarang kitab al-Mughni – ia berkata: “Aku tidak pernah melaksanakan shalat fardhu sendirian kecuali dua kali, dan seakan-akan aku tidak pernah melaksanakan dua shalat tersebut.”

Tahukah anda, berapakah umur Sulaiman al-Maqdisi ketika mengatakan hal ini? Umurnya saat itu sekitar 90 tahun!

Nampaknya sekarang anda tercengang keheranan, anda bertanya dalam hati: “90 tahun tidak pernah meninggalkan shalat berjama’ah kecuali hanya dua kali, sementara aku yang masih muda belia dalam seminggu aku tidak bisa shalat berjama’ah kecuali hanya satu atau dua kali saja!”

Karena itu muncul satu pertanyaan penting, mengapa generasi salaf dan sahabat Nabi  Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam   sangat memperhatikan shalat berjama’ah? Sampai-sampai salah seorang dari mereka ketika meninggalkan shalat berjama’ah dua kali saja, ia mengatakan: “Seakan-akan aku tidak mendirikan shalat tersebut.”

Jawabnya sangat mudah, yaitu mereka adalah orang-orang yang mengetahui benar fadhilah shalat berjama’ah, dan pada saat yang bersamaan mereka juga selalu menuruti nasihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena beliaulah yang memerintahkan mereka dalam banyak hadis untuk melaksanakan shalat berjama’ah. Di antara hadis-hadis tersebut misalnya:

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  bersabda:

« مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً »
“Siapa yang bersuci di rumahnya, kemudian berjalan menuju masjid untuk melaksanakan kewajiban shalat dari sekian banyak kewajiban yang dibebankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dua langkah kakinya, salah satunya menghapuskan dosa, dan langkah satunya lagi mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:

« مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنْ الْجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ »
“Siapa yang berjalan di waktu pagi atau sore menuju masjid, niscaya Allah menyiapkan tempat kembalinya kelak di sorga, setiap kali ia pergi pagi atau sore ke masjid.” (HR. Bukhari)
Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

« أَعْظَمُ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ فَأَبْعَدُهُمْ مَمْشًى وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّي ثُمَّ يَنَامُ »
“Manusia yang paling agung dalam shalatnya adalah yang paling jauh jarak yang ditempuhnya, dan orang yang menunggu shalat (di masjid) supaya bisa shalat bersama imam, adalah lebih besar pahalanya dari pada orang yang shalat (berjama’ah) kemudian tidur.” (HR. Bukhari)
Saudaraku…! Bagaimana menurutmu perhatian dan pengagungan Nabi r  terhadap perintah shalat berjama’ah? Karena itulah, tidak pernah kita dengar dari generasi salaf ada orang yang meremehkan dan menggampangkan shalat berjama’ah dengan alasan bahwa hal ini diperselisihkan di antara ulama’, sementara kita hidup di zaman ini yang sangat membutuhkan kepada pahala yang besar.
Anda berhak tahu, bahwa shalat berjama’ah memiliki faedah dan manfaat selain pahala besar yang telah disebutkan:
  • Jika anda ingin khusyu’ dalam shalat  dan merasakan lezatnya shalat, maka anda harus melaksanakannya secara berjama’ah, karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda: “Setan itu bersama orang yang sendirian, jika ia berdua maka setan semakin menjauh.”
  • Jika anda ingin berada di bawah naungan Arsy Allah Yang Maha Pengasih kelak di hari kiamat, maka anda harus melaksanakan shalat berjama’ah, hingga hati anda tertambat kepada masjid, ketika itu anda termasuk dalam hadis: “Tujuh orang akan mendapatkan naungan dari Allah, pada hari yang tidak ada naungan selain naungan Allah… di antaranya adalah orang yang hatinya selalu terpaut kepada mesjid.”
  • Jika anda ingin ditulis bagi anda dua pembebasan dari api neraka dan kemunafikan, maka peliharalah shalat berjama’ah dimulai dengan takbir bersama imam (sejak awal shalat) selama 40 hari terus menerus sebagaimana dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Akhirnya, anda harus mengetahui bahwasanya anda tidak akan bisa dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sesuatu yang Dia cintai melebihi shalat-shalat fardhu berjama’ah, sebagaimana Allah berfirman dalam hadis qudsi: “Seorang hamba tidaklah mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari pada apa-apa yang telah Aku wajibkan kepada mereka.”
Mulailah dari sekarang, jaga dan peliharalah shalat berjama’ah di masjid, dan singkirkanlah debu-debu kemalasan.

Saya tutup tulisan ini dengan satu pemandangan yang tiada bandingnya, dari  berita-berita mereka yang selalu rindu dengan shalat (berjama’ah). Tersebutlah salah seorang da’i al-muhaddits yang terpercaya; Ibrahim bin Maimun al-Marwazi, ia bekerja sebagai tukang emas. Ibn Ma’in berkata tentang dirinya: “Jika ia sedang mengangkat palu, tiba-tiba mendengar suara azan, maka ia tidak akan meneruskan memukul dengan palunya.”

Kita berdo’a memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala  agar memberikan hidayah-Nya kepada kita menuju keridhoan Allah dan karunia-Nya, dan agar Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang selalu memperhatikan shalat tepat pada waktunya secara berjama’ah.

 Sumber : (Majalah Qiblati Edisi 10 Tahun I)

Rabu, 11 September 2013

Cassic street city

Mungkin sedikit orang yang menyadari bahwa istiqomah dalam ketaatan adalah salah satu bentuk dakwah, orang-orang memahami bahwa dakwah hanyalah penyampaian dalam bentuk lisan, tulisan, atau pelajaran. Penulis pernah mendengar salah seorang da’i menyampaikan sebuah kisah tatkala ia berada di Amerika. Da’i ini adalah seorang yang berasal dari Arab Saudi. Tatkala dia ke Amerika dan menjadi pemateri di sebuah pertemuan tak disangka ada seorang pemateri juga berasal dari Arab Saudi namun sudah 40 tahun tinggal di Amerika. Tatkala ia melihat da’i ini, ia pun merasa malu dengan penampilan sang da’i yang sesuai dengan latar belakang Arabnya; memkai jubah dan mengenakan gurtah. Lalu ia menegur sang da’i untuk mengganti apa yang ia pakai karena itu terkesan kuno dan terbelakang, beda dengan penampilannya. Sang da’i tidak menanggapi serius perkataannya.

Yang mengagetkan adalah saat orang Arab Saudi –Amerika- ini melihat sang da’i menunaikan shalat di sela-sela break acara. Ia mulai terenyuh dan mengingat kembali siapakah dia ini sebenarnya. Ketika masjid atau tempat shalat sepi, ia masuk ke dalamnya dan menunaikan shalat sambil menangis tersedu-sedu. Sehabis shalat sang da’i menanyakan apa yang terjadi padanya. Ia menjawab sudah 40 tahun ini aku tidak shalat, dan aku baru teringat akan hal itu ketika melihatmu menunaikan shalat.

Itulah istiqomah dan itulah dakwah, istiqomah dalam ketaatan itu bisa menginspirasi pelaku dosa untuk bertaubat dan berhenti dari perbuatan dosanya.

Sebagaimana kisah berikut ini, seorang pemuda yang shaleh, menginspirasi seorang wanita yang hidupnya dipenuhi kelalaian dan jauh dari nila-nilai ketaatan kepada Allah. Berikut kisahnya…

Dari Ahmad bin Said dari bapaknya, ia berkisah:

Di Kufah terdapat seorang pemuda yang rajin beribadah. Ia selalu ke masjid, tidak pernah tidak. Ia juga seorang yang tampan dan baik. Lalu ada seorang gadis cantik dan cerdas jatuh hati padanya. Selang berapa lama, suatu hari gadis itu berdiri di jalan yang biasa dilewati pemuda menuju masjid.

Gadis itu berkata (untuk merayunya), “Dengarkanlah ucapanku, kemudian setelah itu terserah kamu.” Pemuda itu berlalu tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya. Sewaktu pemuda itu pulang dari masjid, wanita tersebut masih berdiri di tempatnya, dia berkata, “Wahai fulan, dengarkanlah ucapanku.” Pemuda itu serba salah, lalu ia pun menjawab, “Ini adalah perbuatan yang bisa mendatangkan prasangka buruk. Sementara aku tidak menyukai hal itu.”

Gadis itu berkata, “Demi Allah, tidaklah aku berdiri di sini karena ketidaktahuanku tentang dirimu. Na’udzubillah, kalau orang-orang melihat seperti itu dariku. Yang membuatku berani dalam urusan ini adalah pengetahuanku bahwa sedikit dari hal ini menurut orang-orang adalah banyak, dan kalian para ahli ibadah dalam urusan ini bisa berubah oleh sesuatu yang remeh. Yang ingin aku katakana kepadamu adalah anggota tubuhku selalu tertuju padamu. Maka Allah… Allah pertimbangkanlah urusanku dan urusanmu.”

Maksud gadis ini ia telah lama memperhatikan sang pemuda oleh karena itu ia katakana tujuannya berdiri di jalan tersebut karena tahu dan kagum kepada sang pemuda. Ia berani merayu sang pemuda walaupun orang-orang shaleh seperti pemuda ini menganggap besar dosa-dosa yang diremehkan orang, namun tidak jarang mereka juga tergelincir oleh wanita, gadis itu katakana “kalian ahli ibadah bisa berubah karena urusan yang remeh.”

Pemuda itu pulang dan hendak menunaikah shalat (sunah pen.) di rumah, namun ia tidak bisa melakukannya karena pikirannya terganggu. Lalu ia menulis dan keluar dari rumahnya. Ternyata sang wanita masih berdiri di tempatnya, sang pemuda pun memberikan apa yang ia tulis kepada wanita tersebut, lalu kembali lagi ke rumah.

Tulisan itu berisi, “Bismillahirrahmanirrahim.. ketahuilah wahai Fulanah, jika ada seorang muslim yang bermaksiat kepada-Nya, maka Dia menutupinya. Jika dia mengulanginya maka Allah tetap menutupinya. Tetapi jika ia telah memakai pakaian kemaksiatan, maka Allah ‘Azza wa Jalla murka dengan kemurkaan dimana langit, bumi, gunung, pohon, dan hewan-hewan tidak kuasa menanggungnya. Siapa yang kuat menanggung murka-Nya?

Jika apa yang kamu sebutkan itu suatu kebatilan, maka aku mengingatkanmu akan suatu hari ketika langit seperti luluhan perak dan gunung-gunung seperti kapas. Umat manusia berlutut di hadapan Allah Yang Maha Besar lagi Maha Agung. Demi Allah, aku sendiri tidak mampu menyelamatkan diriku, lalu bagaimana mungkin aku mampu menyelamatkan orang lain saat itu? Jika apa yang kamu sebutkan itu benar (ingin mengobati luka), maka akan kutunjukkan kamu kepada dokter yang mampu mengobati luka yang perih dan rasa sakit yang pedih, Dia adalah Allah Rabbul ‘alamin. Kepada-Nya lah kamu harus berlari dengan permohonan yang benar. Aku sendiri telah sibuk –tak sempat memikirkanmu- karena firman Allah

“Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat) ketika hati menyesak sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang zalim tidak menyukai teman setia seorang pun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya. Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-semabahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apa pun. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Mukmin: 18-20). Adakah tempat berlari dari ayat ini?

Beberapa hari kemudian gadis itu kembali berdiri di jalan yang dilewati pemuda itu. Tatkala si pemuda itu melihatnya dari jauh, ia pun hendak kembali supaya tidak melihatnya. Tetapi gadis itu berkata, “Wahai pemuda, jangan kembali. Karena tidak ada pertemuan setelah ini, kecuali di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla.” Lalu dia menangis dengan keras. Gadis itu berkata, “Aku memohon kepada Allah dimana kunci hatimu berada di tangan-Nya agar memudahkan urusanmu yang sulit.” Kemudian gadis itu mengikutinya dan berkata, “Bermurah hatilah kepadaku dengan nasihat yang bisa aku bawa. Berikanlah wasiat kepadaku yang bisa aku kerjakan.”

Pemuda itu berkata, “Bertakwalah kepada Allah, jagalah dirimu, ingatlah firman Allah, ‘Dan Dia-lah yang menidurkanmu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari’ (QS. Al-An’am: 60). Gadis itu tertunduk, dia menangis lebih keras dari tangisannya yang pertama. Setelah itu dia tidak keluar rumah, dia bersungguh-sungguh beribadah. Dia tetap seperti itu hingga meninggal dalam kesedihan, menyesali dosa-dosanya selama ini. Di kemudian hari, pemuda itu teringat akan sang gadis, ia pun bersedih karena kasihan kepadanya.

Menurut penilaian kita, wanita itu tidak meraih apa-apa dari orang yang dicintainya, tetapi dia meraih sesuatu yang lebih utama dari dunia dan seisinya, ia menemukan jalan yang baik dan amal yang shaleh. Karenanya Allah memberi wanita tersebut taufik untuk bertaubat dan memudahkannya untuk beribadah. Semoga di akhirat dia meraih apa yang diinginkannya dan berkumpul dengan orang yang dicintainya.

Sumber : Kisah Muslim

Kamis, 22 Agustus 2013

The victims were laid out in a hospital, on beds and on the tiled floor, their eyes lifeless and staring. Many of them were very young children, even babies. Others were in convulsion, mouths foaming, as medics frantically tried to save them, using hand-pump respirators.

These were the scenes from videos showing, it was claimed by the Syrian opposition, the devastating aftermath of a massacre of more than 1,300 people by Bashar al-Assad's forces using chemical weapons in Ghouta, east of Damascus.

The regime has denied the allegations, accusing “terrorists and their supporters” in the international media of disseminating false propaganda. Such recriminations have become standard in the vicious civil war. But, for the first time since reports of the use of weapons of mass destruction began to circulate, there is now a United Nations inspection team not only inside the country, but in the vicinity of the affected area. It arrived in the Syrian capital on Sunday after months of negotiations with the regime to investigate three occasions where chemical agents have, allegedly, been used in the past.

One of these was at the village of Khan al-Assal near Aleppo where the two sides in the conflict accused each other of carrying out the attack resulting in 26 deaths; the location of the other two sites has not been confirmed.

A number of Western states, including Britain, the US and France, asked the UN team to investigate the latest deaths. Following a closed-door emergency meeting tonight, the UN Security Council said it needed clarification on the attacks, but made no explicit call for a probe by the team in Syria. “There is a strong concern among council members about the allegations and a general sense that there must be clarity on what happened and the situation must be followed closely,” said Argentina's UN ambassador, Maria Cristina Perceval, after the meeting. Russia and China had opposed language that would have demanded a UN probe.

Earlier, the British Foreign Secretary, William Hague, said that if the claims were verified they would “mark a shocking escalation in the use of chemical weapons”. “I hope this will wake up some who have supported the Assad regime to realise its murderous and barbaric nature,” he added later. Russia had backed up the Assad regime's denials, by saying the attack looked like a rebel “provocation” to discredit him.

The French President François Hollande declared it was imperative that the team be allowed “to shed full light” on what had taken place and the German Foreign Minister Guido Westerwelle demanded that the inspectors be given immediate access.

The head of the 20-strong team of inspectors, Ake Sellstrom, a scientist from Sweden, said in Damascus: “It sounds like something that should be looked into. It will depend on whether any UN member state goes to the Secretary General and says we should look at this event. We are in place to do so.”

Syrian activists inspect the bodies of people they say were killed by nerve gas in the Ghouta region Syrian activists inspect the bodies of people they say were killed by nerve gas in the Ghouta region (Reuters)
What happened was recent enough for the inspectors to be able to form a view on what had happened, according to specialists on chemical warfare. Such a development may have a major impact on the course of the conflict.
Evidence that the regime has indeed used WMDs, with such a massive number of fatalities, would greatly strengthen the hands of those pressing for large-scale supplies of advanced weapons to the rebels.
Evidence that the footage was fabricated would further dent the already fragile credibility of the disjointed opposition and weaken the position of their Western sponsors.
Ghazwan Bwidany, a doctor treating the casualties, held that the symptoms indicated the use of sarin gas. “It may be sarin, most probably it is sarin” he said. “We don't have the capacity to treat all this number of people. We're putting them in mosques, in schools. We are lacking medical supplies now, especially atropine, which is the antidote for chemical weapons.”
Bayan Baker, a nurse at the Douma Emergency Collection facility, initially put the death toll at 213. “Many of those affected are women and children. They arrived with their pupils dilated, cold limbs and foam in their mouths. The doctors say these are typical symptoms of nerve gas victims.”


Local co-ordination committees of activists in the area said the numbers killed had risen to 1,360, while George Sabra, the deputy chief of the Syrian National Coalition, the main umbrella group of the opposition, announced a figure of 1,300. He said: “This is the coup de grâce which kills all hopes for a political solution in Syria. This is not the first time they have used chemical weapons, but it constitutes a significant turning point; this time it was for annihilation rather than terror.”
However, there are questions as to why the regime would want to have recourse to WMDs at a time when it was making gains using conventional arms and with the knowledge that UN inspectors were present in the country. “If you look at the way they have sought legitimacy through having the UN team there, in a carefully orchestrated fashion, with the help of the Russians and the Iranians, the use of chemical weapons does not make sense,” said a European diplomat.

Robert Emerson, a security analyst, added: “Assad has not been doing too badly in the publicity stakes with the excesses of Islamists among the rebels like the cannibal commander, et cetera. Deploying WMDs at this stage would be a hell of an own goal.”

A man inspects a site hit by what activists said were missiles fired by Syrian Air Force fighter jets loyal to President Bashar al-Assad, in Raqqa province, eastern Syria on 21 August 2013 

A man inspects a site hit by what activists said were missiles fired by Syrian Air Force fighter jets loyal to President Bashar al-Assad, in Raqqa province, eastern Syria on 21 August 2013 (Reuters)
Jean Pascal Zanders, a senior research fellow at the EU Institute for Security Studies in Paris, was also puzzled as to why the regime would carry out such an attack with UN experts there. But he continued: “It is clear that something terrible has happened. The scenes could not have been stage-managed. None of the victims appeared to have external wounds from blast, shrapnel or bullets. The footage seems to offer more convincing evidence of poisoning through asphyxiation - witness the pinkish-bluish hue on the faces of some of the fatalities. Further elements that seem to confirm exposure to toxicants are the unfocused and rolling eyes, severe breathing difficulties and possible signs of urination or defecation on trousers.”

Rebels wouldn’t back intervention, insists US general

The Obama administration is opposed to even limited US military intervention in Syria because it believes the rebels fighting the Assad regime wouldn’t support American interests if they were to seize power right now, according to the chairman of the Joint Chiefs of Staff. Effectively ruling out US cruise missile attacks and other options that wouldn’t require US troops on the ground, General Martin Dempsey said in a letter to a congressman that the military is clearly capable of taking out President Assad’s air force and shifting the balance of the Arab country’s two-and-a-half year war back towards the opposition.

But he said such an approach would plunge the US deep into another war in the Arab world and offer no strategy for peace in a nation plagued by ethnic rivalries.
“Syria today is not about choosing between two sides but rather about choosing one among many sides,” General Dempsey said in the 19 August letter to  Eliot Engel. “The side we choose must be ready to promote their interests and ours... Today, they are not.”

Video : http://www.youtube.com/watch?v=YVTZSLUtLOQ&list=PLPC0Udeof3T4NORTjYmPoNCHn2vCByvYG

Source : http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/syrias-darkest-day-opposition-says-up-to-1300-killed-inchemical-weapons-attacks-by-assad-forces-on-damascus-8777527.html
ghouta Jumlah Tewas Akibat Senjata Kimia Rezim Assad di Ghouta Naik Jadi 2.300 Orang

JUMLAH korban syahid (InsyAllah) di Ghouta Suriah akibat pembantaian dengan menggunakan senjata kimia gas sarin oleh rezim Syiah Nushairiyah pimpinan Bashar Al-Assad, sudah meningkat menjadi 2.300 orang, dan lebih dari lima ribu lainnya terluka.

Sumber pejuang anti Assad dan aktivis Suriah di lapangan menyatakan bahwa jumlah korban diperkirakan akan meningkat secara signifikan mengingat efek senjata kimia gas sarin yang sangat kuat tersebut.

Rezim Suriah telah melakukan pembantaian mengerikan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Timur Ghouta pinggiran kota Damaskus. Serangan yang mereka lakukan menggunakan gas beracun dan ironisnya di depan mata pengawasan pengamat internasional yang telah tinggal di Suriah untuk menyelidiki penggunaan senjata kimia.

Sebagian besar korban akibat senjata kimia rezim Assad di Ghouta adalah perempuan dan anak-anak. Mereka banyak yang tidak bisa diselamatkan karena kurangnya fasilitas rumah sakit seperti obat-obatan untuk merawat mereka.

Para petugas dokter lapangan menekankan bahwa tanda dan gejala penggunaan gas sarin sangat jelas terdapat pada korban.

Sumber : Islam Pos

#Salurkan juga Do'a dan bantuan dana teman-teman ke rekening berikut :

- BCA an Ikrimah 1691967749
Konfirmasi 0817.40.9691 (Boleh konfirmasi, Boleh juga tidak)

- Bank MANDIRI KCP Kelapa Gading Boulevard Jakarta an Siti Ana Ravita Laksmi (istri dari ustadz Abu Muhammad Herman) 1250019692011
Konfirmasi 0813.1490.9000 (Sebaiknya konfirmasi)

JazakumUllah khairal jaza
Allah Yubaarik fiikum !

Penggalangan oleh FP Misi Medis Suriah : https://www.facebook.com/misimedissuriah?fref=ts

Senin, 19 Agustus 2013



Ada manusia yang Allah ciptakan hatinya lembut sekali; sehingga mudah memperhatikan sesuatu yang baik baginya dengan sedalam-dalam perhatian. Seakan banyak dari sesuatu di dunia ini adalah kekasihnya. Ketika temannya diterpa musibah, ia adalah orang pertama yang mendoakan kebaikan, bahkan mendahului doa-doa sang korban.

Tiap-tiap manusia Allah citakan berbeda kualitas kelembutan hatinya. Jangan dipungkiri bahwa ada pula manusia yang Allah berikan tabiat hati meninggi, keras dan angkuh. Bisa disebabkan keturunan, bisa pula karena lingkungan. Karena itu, sungguh ada orang muslim berilmu yang keras hatinya, padahal ia tahu agamanya melarang itu. Dan ada orang Budha yang lembut hatinya [dalam bermu'amalah sesama manusia], padahal ajaran Islam sempurna mengatur hati. Budhisme tidak.

Akhir Ramadhan kemarin, saya sempat menonton kajian Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid. Kala itu temanya adalah 10 hari terakhir Ramadhan. Kukatakan padamu bahwa beliau adalah syaikh besar, dai besar, yang tidak pernah sekalipun ku ketahui menangis di hadapan audiens. Baik itu di kajian masjid, kampus-kampus atau televisi. Di kajian bertema 10 hari terakhir Ramadhan itu, saya menatap muka beliau lekat-lekat. Setelah muqaddimah [hamdalah dan shalawat], beliau memulai menyebut beberapa dalil tentang hari-hari terakhir Ramadhan. Saya melihat langsung dan merasakan seakan perasaan ini tepat, beliau sedang menahan tangisan. Sulit memang dilukiskan dengan kalimat. Tetapi, saya benar-benar merasakan syaikh Al-Munajjid sedang menahan sesuatu yang ingin menyeruak keluar.

Beberapa minggu sebelum Ramadhan kemarin,

saya mendapat kabar orang tua [ibu kandung] Syaikh Mus'ad meninggal. Syaikh Mus'ad adalah dai Mesir yang pernah mengetuk perasaan saya dengan kajian Risaalah ila Al-Mudarrisnya di akhir tahun 2010. Beliau berwajah teduh, berjenggot lebat, besarnya melebihi kepala bahkan. Tidak pernah sekalipun ia menangis di kajiannya. Yang tersering adalah tersenyum. Manusia mencintainya karena wajah yang ramah dan kalimat-kalimat tulus.

Ketika itu, saya menyaksikan rekaman kajian beliau di YouTube yang terbaru, berjudul Risaalah ila Ummy [Risalah Untuk Ibuku] di channel Ar-Rahmah. Kajian itu bertepatan pada 2 hari setelah wafat ibu kandungnya. Di menit ke sekian, tiba-tiba tangisannya membuncah begitu saja. Mengalir air mata begitu saja. Tubuhnya gemetar begitu saja. Ia menangis sekian detik setelah sebelumnya mengatakan kira-kira, "Telah wafat ibuku 2 hari yang lalu, dan telah tertutup bagiku satu pintu surga yang takkan terbuka lagi."

Demi Sang Muqallib Al-Quluub, pemandangan sederhana itu sangat mengena buat saya. Sehingga terkadang ketika saya mengingat ibu kandung sendiri atau menulis sesuatu tentang orang tua, saya teringat beliau dan tangisannya yang hanya sekian detik tertumpah namun tumpahannya sangat membekas.

Sesungguhnya jika setiap dai menasihati dengan hati, maka pasti ada hati-hati yang terketuk dan merunduk. Kau tahukah, kenapa banyak penolakan dan pembangkangan terhadap nasihatmu? Karena mungkin timing nya tidak tepat, atau akhlakmu yang cacat, namun yang termungkin adalah karena hatimu tidak ikut serta dalam merangkai kalimat.

Kenapa seorang ibu seringkali lebih didengar nasihatnya dibanding seorang ayah? Kenapa ibu lebih berpotensi dan mahir mendidik anaknya? Karena ibu mengelus hati anak dengan hati, bukan dengan wibawa maupun gengsi.

Dosenku dari Mesir, Al-Basyiry di era 2008 dahulu, pernah berujar, "Jika engkau menasehati saudaramu dengan hati atau langsung dari hati, maka nasehatmu akan sampai ke hati saudaramu itu."

Dosenku yang lain di kemarin hari, Syaikh At-Turky, berujar, "Tahukah kalian apa bedanya menasehati dengan cinta dan menasehati tanpa cinta? Menasehati dengan cinta adalah kelembutan, harapan, kasih sayang dan doa. Sedangkan menasehati tanpa cinta adalah cacian, makian dan perendahan."

Yang pertama dilakukan untuk mengerahkan hati yang tulus adalah mempertulus hati dan mengikhlaskannya demi keridhaan Allah. Karena saya menulis ini di Facebook, maka saya berikan gambaran soal yang nyata dan saya yakin itu pernah terjadi padamu:

Kau pernah menulis sebuah status yang bermanfaat untuk selainmu, tanyakan diri sendiri dan ingat-ingat mana status yang benar-benar MURNI terbangun di atas keikhlasan dan mana status yang sekadar ingin menulis saja. Ingat-ingat lagi. Ketika sudah ingat yang mana, maka ingat kemudian bagaimana manusia menanggapi statusmu. Terkadang ada status yang sederhana tapi bermanfaat dan kau ikhlaskan itu demi Allah, namun banyak orang mendapatkan manfaat dan tercerahkan. Ada pula status panjang yang dibuat-buat indah namun justru seakan semua orang lari darinya.

Fikirkan bahwa ketika kau mencintai manusia karena kecintaanmu terhadap Allah, maka dengan mudah Dia akan membukakan hati-hati untuk menerima dan mencintaimu sebaliknya. Maka, cintailah saudaramu, temanmu, umat dan bangsa karena kecintaanmu terhadap Allah. Sesungguhnya nama-nama kelompok, nama-nama orang besar secara hakikat bukanlah yang membuka hati terkunci. Tetapi Allah-lah yang membukanya.

Maka, eluslah hati manusia dengan hatimu yang juga manusia. Baik itu dengan akhlakmu, tutur sapamu, indah bahasamu, teduh tatapanmu, baik tulisanmu atau dengan sederhananya pemberianmu.

dan...

Hidupmu...inspirasimu...hidupmu...inspirasi untuk selainmu...maka lihatlah ayat-ayat, di sanalah berjuta inspirasi untukmu.


Sumber : Catatan Hasan Al-Jaizy

Perang Mu’tah

Posted by Unknown | 8/19/2013 09:27:00 AM Categories: , , , , ,

kisah pahlawan islam


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mendakwahi dan memerangi manusia hingga mereka mengikrarkan kalimat tauhid. Maka kemuliaan bagi yang mengikuti agamanya dan kehinaan bagi yang menyelisihinya.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai dakwah dari kerabatnya yang terdekat dari kabilah Quraisy lalu bangsa Arab secara umum dan siapa saja yang dekat atau datang kepadanya dari berbagai penjuru, maka demikian pula beliau memerangi musuh pertama yang terdekat yaitu kafir Quraisy para penyembah berhala kemudian bagnsa Arab di sekitar Mekah dan Madinah dan lainnya lalu ahli kitab dari bangsa Yahudi di Madinah dan sekitarnya.

Dan sekarang tiba saatnya untuk memerangi bangsa Romawi yang beragama Nasrani dan nanti akan tiba gilirannya memerangi kaum Majusi para penyembah api dan seluruh umat kafir hingga agama Allah tinggi dan jaya di permukaan bumi, di atas semua agama sekalipun orang-orang kafir benci dengan kemenangan Islam. Inilah Islam dan inilah jihad yang merahmati umat manusia dan tidak membiarkan mereka berlarut-larut dalam laknat Allah dengan tetap dalam kekafiran, tetapi Islam mengeluarkan mereka dari kegelapan syirik dan kufur kepada cahaya Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah takjub dengan orang-orang yang masuk surga dalam keadaan diikat rantai besi.” (HR. Bukhari). Maksudnya bahwa mereka tertawan oleh tentara Islam lalu diikat dengan rantai besi kemudian digiring ke negeri Islam dan akhirnya mereka masuk Islam sehingga berbahagia dengan surga.

Dan termasuk hikmah ilahiyyah tatkala orang-orang kafir dari berbagai bangsa tidak bersatu padu dalam satu waktu untuk menyerang kaum muslimin. Tatkala kafir Quraisy memerangi kaum muslimin, maka bangsa Arab lainnya diam menunggu hasil dari Quraisy. Ketika seluruh bangsa Arab dan Yahudi bersekutu memerangi kaum muslimin, maka umat Nasrani diam menunggu hasil peperangan tersebut. Demikian pula tatkala umat Islam berperang melawan Romawi, maka bangsa Persia Majusi diam menunggu hasil peperangan ini hingga semua bangsa dan semua agama ditundukkan oleh kaum muslimin. Firman Allah:

خَيْرًا وَكَفَى اللهُ الْمُؤْمِنِينَ الْقِتَالَ
Dan Allah memelihara kaum muslimin dari peperangan.” (QS. Al Ahzab: 25)

Sebab Terjadinya Perang Mu’tah

Sebab terjadinya perang ini adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim surat melalui utusannya, Harits bin Umair radhiallahu ‘anhu kepada Raja Bushra. Tatkala utusan ini sampai di Mu’tah (Timur Yordania), ia dihadang dan dibunuh, padahal menurut adat yang berlaku pada saat itu –dan berlaku hingga sekarang- bahwa utusan tidak boleh dibunuh dan kapan saja membunuh utusan, maka berarti menyatakan pengumuman perang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam marah akibat tindakan jahat ini, beliau mengirim pasukan perang pada Jumadil Awal tahun ke-8 Hijriah yang dipimpin oleh Zaid bin Haritsah.

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika Zaid mati syahid, maka Ja’far yang menggantikannya. Jjika Ja’far mati syahid, maka Abdullah bin Rawahah penggantinya.”
Ini pertama kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat tiga panglima sekaligus karena beliau mengetahui kekuatan militer Romawi yang tak tertandingi pada waktu itu.

Tentara Allah Subhanahu wa Ta’ala Berangkat

Pasukan ini berangkat hingga tiba di Ma’an wilayah Syam dan sampai kepada mereka berita bahwa Raja Romawi bernama Heraklius telah tiba di Balqa bersama 100.000 tentara dan bergabung bersama mereka kabilah-kabilah Arab yang beragama Nasrani yang berjumlah 100.000 tentara sehingga total tentara musuh berjumlah 200.000 tentara. Setelah para sahabat bermusyawarah, sebagian mereka mengatakan, “Kita mengirim utusan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar beliau menambahkan kekuatan tentara atau memerintahkan kepada kita sesuatu.”

Lalu panglima mereka yang ketiga, Abdullah bin Rawahah radhiallahu ‘anhu, menyemangati mereka seraya mengatakan, “Wahai kaum! Demi Allah, sesungguhnya apa yang kalian takutkan sungguh inilah yang kalian cari (yakni) mati syahid. Kita tidak memerangi manusia karena banyaknya bilangan dan kekuatan persenjataan, tetapi kita memerangi mereka karena agama Islam ini yang Allah muliakan kita dengannya. Bangkitlah kalian memerangi musuh karena sesungguhnya tidak lain bagi kita melainkan salah satu dari dua kebaikan, yaitu menang atau mati syahid.”

Maka sebagian mereka berkata, “Demi Allah, Ibnu Rawahah benar.” Lalu mereka berangkat sampai mereka tiba di Balqa tempat musuh berada.

Ini munjukka betapa besar keberanian para sahabat dalam jihad memerangi musuh-musuh Allah, semoga Allah melaknat Syi’ah yang mencela para sahabat.

Pertempuran

Tentara Islam dan tentara kufur saling berhadapan. Perlu kita ketahui, tentara di medan perang dibagi menjadi lima pasukan, yaitu: pasukan depan, belakang, kanan, kiri, dan tengah sebagai pasukan inti. Tentara musuh dengan jumlah yang sangat banyak mengharuskan seorang tentara dari sahabat melawan puluhan tentara musuh. Akan tetapi, tentara Allah yang memiliki kekuatan iman dan semangat jihad untuk meraih kemulian mati syahid tidak merasakannya sebagai beban berat bagi mereka sebab kekuatan mereka satu banding sepuluh –sebagaimana digambarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat,

Jika ada di antara kalian 20 orang yang bersabar maka akan mengalahkan 200 orang.” (QS. Al Anfal: 65)

Tentara Allah sebagai wali dan kekasih-Nya yang berperang untuk meninggikan agama-Nya, maka pasti Allah bersama mereka. Adapun orang-orang kafir sebanyak apapun bilangan dan kekuatan mereka, maka ibarat buih yang tidak berarti apa-apa.

Peperangan berkecamuk dengan dahsyat. Pusat perhatian musuh tertuju kepada pembawa bendera kaum muslimin dan keberanian para panglima Islam dalam maju memerangi musuh, hingga mati syahidlah panglima pertama, Zaid bin Haritsa radhiallahu ‘anhu. Lalu bendara perang diambil oleh panglima kedua, Ja’far bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Beliau berperang habis-habisan hingga tangan kannya terputus, lalu bendera dibawa dengan tangannya kirinya hingga terputus pula dan merangkul bendera dengan dadanya hingga terbunuh. Sebagai balasannya, Allah menggantikan kedua tangannya dengan dua sayap agar di surga ia dapat terbang ke mana saja. Setelah beliau syahid ditemukan pada tubuhnya terdapat 90 luka lebih antara tebasan pedang, tusukan panah atau tombak yang menunjukkan keberaniannya dalam menyerang musuh.

Kemudian bendera perang dibawa oleh panglima ketiga. Abdullah bin Rawahah radhiallahu ‘anhu dan berperang hingga mati syahid menyusul kedua rekannya. Agar bendera perang tidak jatuh maka mereka mengangkatnya dan bersepakat untuk menyerahkannya kepada Khalid bin Walid radhiallahu ‘anhu, maka beliau membawa bendera perang.

Setelah peperangan yang luar biasa, keesokan harinya Khalid radhiallahu ‘anhu –dengan kecerdasan siasat baru dengan mengubah posisi pasukannya dari semula; yaitu pasukan depan ke belakang dan sebaliknya, pasukan kanan ke kiri dan sebaliknya, sehingga tampak bagi musuh bahwa kaum muslimin mendapat bantuan tentara yang baru dan menimbulkan rasa takut dalam hati mereka dan menjadi sebab kekalahan mereka.

Setelah berperang lama, Khalid radhiallahu ‘anhu menilai bahwa kekuatan musuh jauh tidak sebanding dengan kekuatan kaum muslimin. Maka beliau menarik mundur pasukannya dengan selamat hingga ke Madinah, sedang musuh tidak mengejar mereka karena khawatir kalau-kalau ini dilakukan oleh kaum muslimin sebagai siasat perang untuk mengajak Romawi menuju medan perang yang lebih terbuka di padang pasir –yang akan merugikan Romawi.

Dalam perang ini, Khalid radhiallahu ‘anhu berperang habis-habisan hingga sembilan pedang patah di tangannya. Ini menunjukkan betapa besarnya peperangan tersebut dan betapa besar perjuangan para sahabat demi Islam. Maka semoga Allah melaknat orang-orang Syi’ah yang tidak mengakui keutamaan para sahabat. Seandainya Syi’ah mencela seorang saja dari sahabat biasa, sungguh cukuplah sebagai kejelekan mereka, lalu bagaimana jika yang mereka cela adalah kebanyakan sahabat bahkan yang paling utama di antara mereka. Sungguh tidak ada kebaikan yang dilakukan oleh siapa pun kecuali para sahabat merupakan pendahulunya dan mendapat pahalanya.

Sekalipun demikian dahsyatnya peperangan Mu’tah, sahabat yang mati syahid hanya dua belas orang, dan mereka memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah. Adapun pasukan musuh tidak dapat dipastikan bilangan mereka yang terbunuh, tetapi diperkirakan sangat banyak. Hal ini dapat diketahui dari hebatnya peperangan yang terjadi.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Berkisah Tentang Perang

Tampak mukjizat kenabian, tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepada para sahabat di Madinah tentang kematian tiga panglimanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam naik mimbar dalam keadaan sedih meneteskan air mata seraya berkata, “Bendera perang dibawa oleh Zaid lalu berperang hingga mati syahid, lalu bendera diambil oleh Ja’far dan berperang hingga mati syahid, lalu bendera perang dibawa oleh Siafullah (Pedang Allah –yakni Khalid bin Walid, pen.) hingga Allah memenangkan kaum muslimin.” Setelah itu, beliau mendatangi keluarga Ja’far dan menghibur mereka serta membuatkan makanan untuk mereka.

Pelajaran dari Kisah:

  1. Boleh mengangkat beberapa pemimpin dalam satu waktu dengan syarat tertentu dan memimpin secara berurutan.
  2. Kaum muslimin mengangkat Khalid sebagai panglima perang merupakan dalil bolehnya ijtihad di masa hidupnya Rasulullah.
  3. Keutamaan tiga panglima (Zaid, Ja’far, Abdullah bin Rawahah) dan keutamaan Khalid bin Walid sebab dalam peperangan ini Rasulullahh shallallahu ‘alaihi wa sallam menamainya dengan Saifullah (Pedang Allah).
  4. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedih atas kematian tiga panglimanya, menunjukkan rahmatnya kepada umatnya dan bahwasanya beliau berusaha menentramkan jiwanya untuk bersabar terhadap musibah. Dan ini lebih baik daripada yang tidak sedih dan tidak tersentuh oleh musibah sama sekali.
  5. Hakikat hidup dan ‘izzah (kemuliaan) yang disingkap oleh Abdullah bin Rawahah radhiallahu ‘anhu bahwa sesungguhnya kemenangan bukanlah karena kekuatan dan jumlah secara materi, melainkan agama dan ketaatan kepada Allah. Lihat Sirah Nabawiyyah karya Dr. Mahdi Rizqullah Ahmad: 521-526 dan Sirah Nabawiyyah karya Dr. Akram: 2:267-270
Oleh: Ustadz Abu Hafshoh
Sumber: Majalah Al-Fuqon Edisi 6 Tahun Ke-11 1433 H/2012 M
Via : Kisah Muslim

Kamis, 15 Agustus 2013

Hamas menyerukan agar dihentikan penumpahan darah rakyat Mesir.

Posted by Unknown | 8/15/2013 01:22:00 PM Categories:
hamas logo



Gerakan Perlawanan Islam, Hamas sangat mengecam tindakan Pemerintahan Mesir yang menyerang para pengunjuk rasa damai di lapangan Nahdhah dan Rabiah Adawiyah dengan kekuatan militer, yang berujung pada pembantaian mengerikan dan jatuhnya ribuah korban meninggal dan terluka dari kalangan rakyat Mesir.
 
Hamas kembali menegaskan dukungannya kepada hak rakyat Arab dalam kebebasan dan kehormatan. Hamas menyerukan agar dihentikan penumpahan darah rakyat Mesir.
Hamas mengatakan, “Kami sangat sedih atas tertumpahnya darah rakyat Mesir hari ini (Rabu, red) di dua lapangan di Kairo. Kami menegaskan sikap tetap kami yang mendukung rakyat Arab dan Islam serta haknya dalam kebebasan dan kehormatan serta hidup dengan mulia. Kami menyerukan agar dihentikan penumpahan darah rakyat Mesir dan menahan diri dari menggunakan kekuatan dan kekerasan dalam mengatasi para pengunjuk rasa damai.”
 
Sumber : Era Muslim

Selasa, 13 Agustus 2013




Diceritakan dari Mubaarak Abu 'Abdillaah rahimahullaah:
 
bahwasanya dahulu dia bekerja disebuah kebun kepunyaan tuannya, dan beliau lama bekerja disana, kemudian tuannya sang pemilik kebun ( salah satu saudagar besar dari Hamadzaan ) suatu hari mendatanginya, dan berkata kepadanya:
 
wahai Mubaarak, aku menginginkan buah delima yg manis.
 
Kemudian Mubaarak pergi kebeberapa pohon dan datang dengan membawa delima, lalu tuannya memecahkan buah delima tersebut dan dia mendapatkan buah itu kecut rasanya, lalu dia memarahinya dan berkata:
 
aku menginginkan buah delima yg manis rasanya lalu kamu menyediakanku delima yg kecut ! berikanlah yg manis.
 
Kemudian Mubaarak pergi dan dia memetik dari pepohonan yg lain, dan ketika tuannya memecahkan buah delima itu, dia mendapatkan buah itu terasa kecut juga, lalu naik lah kemarahan tuannya kepadanya, dan Mubaarak melakukan hal itu sampai tiga kali, lalu tuannya merasakan buah itu dan mendapatkan buah itu terasa kecut juga, kemudian tuannya berkata kepadanya setelah itu:
 
kamu tidak bisa membedakan antara yg manis dan yg kecut ?
 
Lalu dia (Mubaarak) berkata:
 
tidak.
 
Lalu dia (tuannya) berkata:
 
bagaimana bisa seperti itu ?
 
Lalu dia ( Mubaarak ) berkata:
 
karena aku tidak akan memakan sesuatu sampai aku mengetahui (halalnya makanan itu –pent )
 
Lalu dia ( tuannya ) berkata:
 
dan kenapa kamu tidak memakannya ( delima – pent)
 
Dia (Mubaarak) berkata:
 
karena kamu tidak mengizinkan aku untuk memakannya.
 
Maka terkejutlah pemilik kebun itu dari apa yg dia dengar dari percakapan itu, dan ketika terbukti padanya kejujuran hambanya, maka mulialah dia dimatanya, dan naiklah derajatnya disisinya, dan ketika itu dia mempunyai seorang putri yg sudah banyak orang datang untuk meminangnya, lalu berkatalah tuannya kepadanya: wahai Mubaarak, menurutmu, siapakah yg cocok untuk menikahi anak wanita ini ? Kemudian dia ( Mubaarak ) berkata: dahulu orang- orang jahiliyyah menikahkan anak-anak mereka karena keturunannya, dan orang-orang yahudi menikahkan anak-anak mereka karena hartanya, dan nashaara menikahkan anak-anak mereka karena kecantikannya, dan Ummat ini (Islam) menikahkan anak-anak mereka karena agamanya. Lalu senanglah pikirannya, dan pergilah dia lalu dia kabarkan kepada istrinya, dan berkatalah dia kepada istrinya: "aku tidak mendapatkan seorang suami untuk anak ini selain Mubaarak".
 
Maka Mubaarak menikahlah dengannya, dan ayahnya memberikan harta yg sangat banyak kepada keduanya, lalu istrinya melahirkan 'Abdullaah ibnul Mubaarak, seorang 'ULAMA BESAR TABI'UT TABI'IN, Ahli Hadiits Dunia, seorang yg zuhud dan seorang pejuang di jalan Allaah, yg mana beliau adalah buah yg sangat mulia dari pernikahan kedua orang tuanya pada waktu itu. Sampai Al-Imam Fudhail bin 'Iyaadh (IMAM TABI'UT TABI'IN) rahimahullaah bersumpah atas perkataannya: "demi Rabb Pemilik rumah ini (Ka'bah), kedua mataku tidak pernah melihat orang yg seperti Ibnul Mubaarak". ( Wafayaatul A'yaan 2 /237 dan Aina Nahnu min Haa'ulaa 5/184 )
 
Maka, jika anda menginginkan kebaikan kepada anda, keluarga anda di dunia dan akhirat maka perhatikanlah dari mana makanan dan minuman itu diperoleh, dan tidak memakan dan meminum kecuali dari yg halal. Dari Jaabir bin 'Abdillaah radhiyallaahu 'anhuma, aku mendengar Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 
"wahai Ka'ab bin 'Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk kedalam surga, daging yg tumbuh dari harta yg haram ."
 
(HR. Ibnu Hibbaan, Shahiih At-Targhiib wat Tarhiib dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaani rahimahullaah 2/149 No. 1728)
 
 Semoga Bermanfaat ! Baarakallahufiykum !

Senin, 12 Agustus 2013

W.O.W. Lukisan Keren Dengan Ms Excel Oleh Pak Tua 73 Tahun.

Posted by Unknown | 8/12/2013 02:46:00 PM Categories:
Angkat topi untuk Tatsua Horiuchi. Usianya memang sudah sangat senja, 73 tahun, tetapi soal kreativitas tetap mengejutkan. Lihat lukisan di bawah ini. Begitu rinci dan khas lukisan Jepang. Hebatnya, lukisan ini dibuat hanya menggunakan Ms Excel.


Kita mungkin harus menginstall software ilustrasi guna membuat lukisan seperti ini. Nyatanya bagi Horiuchi, keterbatasan bukan halangan untuk berkarya. Sepuluh tahun lalu ia berencana membeli program Adobe yang memang khusus untuk ilustrasi (keluarga Adobe: Illustrator, Photoshop, inDesign, dll .red), Sayang harganya sangat mahal. Uangnya hanya cukup membeli Ms Office - termasuk Ms Excel di dalamnya.

Tak kenal putus asa, Horiuchi pun mulai mengutak-atik Ms Excel. Ia menggunakan tools autoshape Excel, membuat bentuk sendiri, memilih warna, tekstur, hingga bisa menciptakan berbagai elemen dalam karya seninya.


Di tahun 2006, lukisannya menjadi juara pada kompetisi Autoshape Excel. Setelah itu, Horiuchi pun menjadi terkenal. Ia menawarkan tutorial bagi peminat yang ingin belajar melukis dengan Excel. Karya ciptaannya pun diminati pembeli.

Ya, lelaki renta ini telah mengajarkan kita, bahwa yang penting adalah "a man behind the gun".
 
Sumber : Apa Kabar Dunia
Foto dua orang pelari, yakni seorang anak didampingi marinir muda lengkap dengan ranselnya menjadi perhatian di jejaring sosial baru-baru ini. Bahkan sang marinir akhirnya diwawancarai beberapa media baik koran dan televisi di AS.

Marinir itu adalah Myles Kerr, 19 tahun. Kebetulan ia jadi peserta lomba lari Jeff Drenth Memorial 5K yang diselenggarakan di Charlevoix, Michigan, AS. Lomba itu terbagi dalam beberapa kelompok, termasuk anak-anak dan dewasa.
 
 
Di waktu penyelenggaraan, Kerr memutuskan untuk berlomba mengenakan sepatu marinirnya serta celana loreng, dan sebuah ransel di punggungnya. Entah apa tujuannya, mungkin hanya menggunakan lomba lari sebagai ajang latihan, atau menunjukkan kebanggannya sebagai marinir AS? Yang pasti seragam tersebut membuatnya tertinggal di belakang. Sejak garis Start, ia pun berupaya mengejar teman-temannya.

Dalam perjalanan, Kerr melihat seorang anak yang juga peserta lomba sedang jalan kaki. Tampaknya kepayahan. Ia mendekati anak itu dan setelah berada di sampingnya menanyakan kondisinya, “Kamu baik-baik saja?” tanya Kerr.

Bocah ini adalah Boden Fuchs, 9 tahun. Saat ditegur oleh Kerr, Boden memohonnya, "Sir, maukah Anda lari bersama saya?"

Karena ingin menolong, Kerr tak lagi berambisi mengejar teman-temannya. Ia terus berada di samping Boden sambil terus berlari di sampingnya. Akhirnya mereka sampai di garis finish. Boden lebih dulu finish dengan waktu 35 menit 43 detik, sedangkan Kerr lima detik setelah Boden.

Nah, peristiwa di atas difoto oleh beberapa orang dan diunggah ke jejaring sosial, sehingga akhirnya mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.

Rasa sosial yang suka menolong telah ditunjukkan oleh Kerr, sang marinir muda. Menjadi juara bukan hal yang utama, lebih penting adalah menyemangati sesama - dan mendampingi, agar bisa tetap berlari hingga garis akhir. Nah, apakah kita juga mau memiliki empati yang sama seperti Kerr?
 
Sumber : Apa Kabar Dunia

Kamis, 25 Juli 2013

 

Diceritakan pada suatu serpihan lembut zaman, hiduplah seorang pemuda ahli ibadah kehabisan bekal dan tertikam oleh rasa lapar di kota Makkah. Hingga ia tak mampu berdiri tegak atau berjalan baik disebabkan perihnya serangan lapar. Di sebuah jalan kecil, ia melihat sebuah kalung emas yang zahirnya tampak mahal. Diambillah kalung itu dan di...simpan di sakunya.

Tak lama masa bergulir, seorang lelaki setengah abad kira usianya mengumumkan bahwa ia kehilangan sebuah kalung berharga. Rupanya ciri-ciri yang dibentangkan selaras persis dengan yang ditemukan si pemuda. Ia pun menyahut:

"Ku temukan kalungmu dan ku kembalikan padamu." Setelah itu, ia pergi meninggalkan pemilik kalung yang terkesiap. Tiada patah kata lagi dari pemuda; tiada pinta imbalan darinya. Dengan segenap kerahan rasa laparnya, pemuda itu berdoa, "Ya Rabb, aku lakukan itu semua untuk-Mu. Ku tinggalkan kalung itu demi-Mu. Maka berilah ganti yang lebih baik dari itu semua untukku."

Suatu hari, ia melaut dengan menumpang sebuah kapal barang. Di tengah perjalanan, badai menerjang. Kapal pun terombang-ambing dan akhirnya menyerah pada amuk badai dan jilatan samudera. Tiada seorang pun selamat melainkan si pemuda. Ia terkatung-katung di atas sebuah kayu. Hingga akhirnya angin, gelombang dan kayu mengantarkan jasadnya yang sudah lemah itu ke sebuah pulau.

Ia pun bangkit dan tertatih berjalan. Dilihatnya ada masjid tua. Menujulah ia ke sana. Didapatkan orang-orang sedang shalat di dalamnya dan kemudian ia turut melaksanakan. Seusai shalat, ia menoleh pada lembaran-lembaran di dalam masjid yang rupanya adalah lembaran Al-Qur'an. Pemuda asing ini membacanya dengan bacaan yang baik.

Para jama'ah masjid, yang merupakan penduduk pulau itu, menoleh padanya. Mereka terkesima dengan bacaan pemuda itu. Sementara ia dalam kondisi badan dan zahir yang tidak sehat. Seorang di antara jama'ah bertanya, "Kami dapatkan kau mahir membaca Al-Qur'an. Kiranya engkau bersedia ajari kami dan anak-anak kami membaca Al-Qur'an? Kami akan penuhi kebutuhanmu dan memberimu upah atas jasamu."

Pemuda itu pun setuju. Ia pun kemudian bertugas sebagai pengajar Al-Qur'an di pulau itu. Hidupnya pun berkecukupan.

Hari-hari berlalu. Orang-orang bercerita padanya bahwa di pulau itu, ada seorang gadis yang orang tuanya telah tiada. Orang tuanya adalah tokoh yang dikenal baik di sana. Mereka menawarkan padanya untuk menikahi sang gadis. Setujulah ia.

Mereka pun menikah. Saat malam pertamanya, ia tertakjub dengan kecantikan istrinya, tak hentinya mengucap syukur kepada Allah yang telah memberi karunia sebesar itu untuknya. Belum selesai rasa kagumnya, ia dikejutkan lagi oleh seuntai kalung di leher istrinya. Persis dengan kalung yang dulu ia temukan di Makkah dan ia kembalikan ke yang berpunya.

Ia bertanya pada istrinya mengenai kalung tersebut. Sang istri bercerita dahulu ayahnya pernah menghilangkannya di kota Makkah. Dan kalung itu ditemukan oleh seorang pemuda yang kemudian mengembalikannya begitu saja tanpa pamrih. Dalam doanya sang ayah selalu berdoa agar anak gadisnya dikaruniai pemuda seperti pemuda yg mengembalikan kalung emas itu. Dan di akhir ceritanya , si suami berkata dengan lirih,"Wahai istriku... sayalah laki-laki yang menemukan kalung itu."

=================================================================

Adalah Allah, Al-Lathiif, Maha Lembut pada hambanya. Dia lah yang tentukan takdir dan tentukan kadar segalanya. Dan tiada yang tertakdir oleh Al-Lathiif, melainkan pasti berhikmah. Biarpun kini engkau mengira-ngira bahwa penyakit yang menyiksamu, atau kemiskinan yang menghempaskanmu, atau cercaan yang menyudutkanmu adalah bentuk marahnya Sang Lathiif padamu, tapi sebenarnya itu adalah ujian....bentuk kelembutan Allah padamu, sebagai hamba.

Akal manusia terbatas. Terbatas pula dalam memahami hikmah dan dzat perkara. Karena itulah, kau di masa kini tak menahu tentang kau di masa esok. Dan jikalau kau tiba di masa esok, kau takkan menahu tentang kau di keesokan esok. Karena secerdas-cerdasnya akal kau berpunya, tidaklah mampu memahami segala dan menjawab segala.

Syair ini milik salah seorang yang terpuji, Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu anh-:

وكم لله من لطفٍ خفيٍّ ** يَدِقّ خَفَاهُ عَنْ فَهْمِ الذَّكِيِّ

Betapa banyaknya kelembutan Allah
yang tersembunyi
tersembunyikan ketersembunyiannya
dari akal orang cerdas

وَكَمْ يُسْرٍ أَتَى مِنْ بَعْدِ عُسْرٍ ** فَفَرَّجَ كُرْبَةَ القَلْبِ الشَّجِيِّ

Betapa selalunya kemudahan datang
setelah kesulitan
Maka terenyahlah kesempitan
dari hati yang berduka

وكم أمرٍ تساءُ به صباحاً ** وَتَأْتِيْكَ المَسَرَّةُ بالعَشِيِّ

Betapa mungkinnya sesuatu
begitu buruk di pagi hari
lalu datang padamu keceriaan
di malam hari

إذا ضاقت بك الأحوال يوماً ** فَثِقْ بالواحِدِ الفَرْدِ العَلِيِّ

Jika menyempit dalam hidupmu
suasana-suasana dalam hari
Maka percayakanlah pada
Yang Maha Esa...Yang Maha Tinggi [Allah]

وَلاَ تَجْزَعْ إذا ما نابَ خَطْبٌ ** فكم للهِ من لُطفٍ خفي

Dan janganlah berputus asa ketika
jika serasa suratan doamu tak terjawab
Betapa banyaknya kelembutan Allah
yang tersembunyi

Sesungguhnya setelah berbait-bait kau berdoa dan bermasa-masa kau berharap, banyak sekali kelembutan dan rahmat Allah atasmu yang tidak kau lihat. Tidak kau perhatikan. Tidak kau fikirkan. Maka, tetaplah bersyukur meskipun segala terasa menyempit.

Karena...

Hidupmu...inspirasimu...hidupmu...inspirasi untuk selainmu...maka lihatlah ayat-ayat, di sanalah berjuta inspirasi untukmu.
 
Sumber : Catatan Hasan Al-Jaizy

Selasa, 23 Juli 2013

Rumah Geser .

Posted by Unknown | 7/23/2013 11:40:00 AM Categories:
Bosan melihat lingkungan sekitar rumah yang itu-itu saja, atau ingin menghindari tetangga sebelah yang sering cek-cok? Mengapa tidak pindah ke Kalimantan dan tinggal di rumah geser?

Pengandaian di atas mungkin hanya kelakar biasa. Namun, keberadaan rumah geser - rumah yang bisa berpindah-pindah - memang benar adanya. Kamu bisa menemukannya di Kalimantan Selatan. Masyarakat setempat menyebutnya Rumah Lanting.
bayuvita.blogspot.com

Kalimantan Selatan yang merupakan daerah rawa-rawa dan dilewati sungai-sungai besar yang dipengaruhi oleh pasang-surut laut Jawa, memaksa orang-orang yang hidup di daerah tersebut untuk melakukan pembacaan, pembelajaran, dan penyikapan secara bijaksana. Hasilnya, mereka mampu menciptakan seperangkat kearifan lokal, bagaimana hidup secara harmoni bersama alam tanpa harus menaklukkannya. Salah satu bentuknya adalah keberadaan Rumah Lanting tersebut.

Rumah Lanting merupakan salah satu jenis rumah tradisional di Kalimantan Selatan, Indonesia. Rumah ini merupakan tipe rumah terapung, berbahan utama kayu dan bagian bawah bangunannya menggunakan pelampung.

Rumah Lanting biasanya mengahadap ke daratan dengan konstruksi bubungan berbentuk atap pelana. Rumah Lanting memiliki dua ruangan, yaitu ruang tamu dan kamar tidur yang masing-masing berukuran sekitar 5 x 3 meter.

Ruang tidur merupakan ruang privat yang hanya boleh dimasuki oleh anggota keluarga. Sedangkan ruang tamu merupakan ruang publik, yaitu tempat melakukan aktivitas sosial, misalnya menerima tamu dan mengadakan upacara-upacara. Ruang tamu juga terkadang digunakan untuk tempat memasak.

Rumah Lanting mempunyai dua lawang (pintu) masing-masing menghadap ke darat dan ke sungai. Pada kedua didindingnya terdapat dua lalungkang (jendela) kecil. Selain itu, di depan lawang terdapat titian (jembatan) yang menghubungkan Rumah Lanting dengan daratan.

Adakalanya untuk tempat memasak, dibuat ruangan lain yang posisinya menempel. Pada bagian belakang rumah, terkadang juga dibuat bangunan untuk tempat buang air.



Pembangunan Rumah Lanting
Pendirian Rumah Lanting diawali dengan menentukan tempat di mana Rumah Lanting tersebut akan didirikan. Setelah itu dilanjutkan dengan pencarian dan pengumpulan bahan. Setelah bahan-bahan terkumpul, maka pendirian Rumah dapat segera dimulai.
bayuvita.blogspot.com

Aktivitas mendirikan Rumah Lanting diawali dengan membuat fondasi rumah. Kayu-kayu yang hendak digunakan untuk membuat fondasi, dijejerkan ditepi sungai sesuai dengan seberapa besar bangunan rumah yang hendak dibuat. Kemudian di atas bahan fondasi tersebut, disusun susuk dan gelagar. Kemudian di atasnya ditempeli papan-papan yang nantinya akan berfungsi sebagai lantai. Pada tahap ini, kita akan melihat sebuah rakit raksasa.

Setelah bagian fondasi selesai, kemudian rakit raksasa tersebut didorong ke sungai. Setelah sampai pada posisi yang ditentukan, bagian depan dan belakangnya diikatkan dengan tiang pancang yang ada dipinggir sungai. Tujuannya agar rumah tidak terbawa arus. Kemudian di atasnya dibuat kerangka rumah. Setelah itu pemasangan dinding dan atapnya. Setelah pemasangan atap, bararti pembuatan Rumah Lanting sudah selesai dan siap untuk ditempati.



Manfaat Rumah Lanting

Ketika rumah-rumah penduduk di sebagian daerah Kalimantan Selatan terendam banjir sampai tiga meter, Rumah Lanting walaupun hanya dengan konstruksi yang sederhana, namun Rumah Lanting seolah-olah tidak terganggu.
Sampai tahu 1980-an, di pinggir sungai-sungai besar di Kalimantan masih terdapat banyak Rumah Lanting dengan berbagai aktivitas penghuninya, seperti: mandi, memasak, berdagang, dan lain sebagainya.

Namun saat ini, seiring dengan perubahan pola pikir manusia dan adanya upaya dari pemerintah kabupaten untuk melakukan penataan kota, Rumah Lanting semakin sulit untuk ditemui. Jika kondisi ini tidak disikapi secara bijaksana, bukan hal yang mustahil jika nantinya Rumah Lanting hanya tinggal cerita. 
 
Sumber : Apa Kabar Dunia

Senin, 22 Juli 2013

Syi'ah ? Cuih ...

Posted by Unknown | 7/22/2013 08:44:00 AM Categories: , , , ,
 

Kenapa skr2 ini orang2 rame membenci Syiah? dia kan muslim juga...madzhabnya juga ikut imam syafi'i, sama seperti kita?...

A (Syiah) : “Kenapa sih kamu benci sama Syiah?”

B (Ahlus Sunnah) : “Karena Syiah menghina dan mengkafirkan Abu Bakar dan Umar.”

A : “Kami tidak mengkafirkan mereka, yang mengkafirkan adalah Rafidhah, adapun kami bukan rafidhah tapi hanya syiah. Rafidhah sudah pasti Syiah, sedangkan Syiah belum tentu Rafidhah.”

B : “Dan kalian juga ghuluw (berlebih2an) terhadap imam-imam kalian sendiri. Kalian menganggap mereka ma’shum, kalian juga taqlid buta kepada mereka, semuanya kalian ikuti walaupun itu salah.”

A : “Apakah kalian tidak taqlid kepada imam-imam kalian?”

B : “Kami tidak taqlid kepada siapapun kecuali Rasulullah, karena selain Rasulullah tidak ma’shum, dan mereka bisa benar bisa salah.”

A : “Yang menganggap mereka ma’shum adalah dari Rafidhah, bukan dari kami. Ana mau tahu, apa madzhab kalian sebagai orang Indonesia?”

B : “Madzhab kami atau kebanyakan orang Indonesia adalah Madzhab Syafi’iyah.”

A : “Siapa Imamnya?”

B : “Imam Asy Syafi’i.”

A : “Nah…kamu tahu tidak, kalo Imam Syafi’i adalah Syiah dan mengakui Syiah, sama seperti kami.”

B : “Apa buktinya? Imam Asy Syafi’i adalah seorang Ahlus Sunnah, Bukan Syi’i.”

A : “Buktinya adalah dari syairnya beliau sendiri yang terkenal. Beliau berkata,
‘Jika Rafidhah itu adalah mencintai keluarga Muhammad, Maka hendaknya dua makhluk (jin dan manusia) bersaksi bahwa aku adalah seorang Rafidhi.’

B : “Ana tahu syair itu. Memang itu syair beliau. Dan selamat, perkataan kamu telah menjadi bumerang bagi kamu sendiri alias senjata makan tuan.”

A : “Ada apa dengan bait syair itu? Bukankah itu bukti yang jelas kalau Imam Syafii adalah Syi’i dan mengakui tentang kebenaran Syiah?”

B : “Pertama, perkataan Imam Syafi’i tersebut mengambil atau mengikuti dari firman Allah,
“Katakanlah, jika benar Tuhan yang Maha Pemurah mempunyai anak, Maka Akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).” (QS. az-Zukhruf: 81)

Apakah kamu menyakini bahwa ar-Rahman memiliki anak?! Tidak, sekali lagi tidak. Oleh karena ar-Rahman tidak memiliki anak itu maka Allah menggunakan susunan bahasa ini untuk menolak ucapan orang2 musyrik dan klaim mereka.

Jadi, Imam as-syafi’i menggunakan susunan bahasa al-Qur`an, yang membawa balaghah besar yang layak dengan kedudukan dan keluasan ilmu Imam as-Syafi’i. Imam as-Syafi’i dengan ucapannya: ‘Jika Rafidhah itu adalah mencintai keluarga Muhammad’, bermaksud mengungkapkan kemustahilan kalau al-Rafdh dimaknai kecintaan kepada keluarga Muhammad’.

Metode Imam Syafi’i ini telah dikenal oleh para ahlul ilmi. Sebagai contoh, saat orang2 liberal mengingkari kita karena berpegang teguh dengan agama ini, dengan menyatakan bahwa keteguhan itu adalah fanatisme, dan fanatisme itu merupakan satu keterbelakangan dan kemunduran, maka kita menjawab mereka dengan mengatakan, ‘Jika berpegang teguh dengan Islam itu adalah satu keterbelakangan dan kemunduran, maka saksikanlah bahwa kami orang2 yang mundur dan terbelakang.’

Kedua, kamu hanya mengambil bait syair sebagian saja, padahal masih ada lanjutannya dan bait2 syair lainnya. Beliau juga berkata,

“Mereka mengatakan, ‘Kalau begitu Anda telah menjadi Rafidhi?’ Saya katakan, ‘Sekali-kali tidak… tidaklah al-Rafdh (menolak Khalifah Abu Bakar dan Umar) itu agamaku, tidak juga keyakinanku.”

Di sini, Imam Syafi’i Rahimahullah berlepas diri dari Rafidhah (Syi’ah), dan menampakkan keheranannya dari pertanyaan ini. Kemudian dia menyatakan dengan terang-terangan bahwa dia tidak berada diatas agama Syi’ah (Rafidhah), tidak juga di atas keyakinan mereka.

A : “Glekkk….”

B : “Eiit…tunggu dulu…masih ada yang ketiga..”

A : “Apa itu?”

B : “Ketiga, kamu membawakan hujjah dari syair Imam Asy Syafi’i yaitu ‘Maka hendaknya dua makhluk (jin dan manusia) bersaksi bahwa aku adalah seorang Rafidhi.’ Disini Imam Syafi’i memakai kata Rafidhi, bukan memakai kata Syi’i, padahal di awal kamu mengatakan bahwa kamu adalah Syiah dan bukan Rafidhah. Aneh bukan, kamu mengaku bukan Rafidhi tapi hujjah yang kamu bawakan adalah tentang Rafidhi? Nah, berhubung kamu membawakan hujjah tentang Rafidhi, maka mulai sekarang ana menganggap kamu adalah Rafidhi, atau Rafidhah dengan Syiah sama saja…!”

A : “Glek lagi…”

=============================

Berikut pendapat imam asy syafii tentang syiah.

- Dari Yunus bin Abdila’la, beliau berkata: Saya telah mendengar asy-Syafi’i, apabila disebut nama Syi’ah Rafidhah, maka ia mencelanya dengan sangat keras, dan berkata: “Kelompok terjelek! (terbodoh)”. (al-Manaqib, karya al-Baihaqiy, 1/468. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/486)

- Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Saya belum melihat seorang pun yang paling banyak bersaksi/bersumpah palsu (berdusta) dari Syi’ah Rafidhah.” (Adabus Syafi’i, m/s. 187, al-Manaqib karya al-Baihaqiy, 1/468 dan Sunan al-Kubra, 10/208. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/486)

- Al-Buwaitiy (murid Imam Syafi’i) bertanya kepada Imam Syafi’i, “Bolehkah aku shalat di belakang orang Syiah?” Imam Syafi’i berkata, “Jangan shalat di belakang orang Syi’ah, orang Qadariyyah, dan orang Murji’ah” Lalu Al-Buwaitiy bertanya tentang sifat-sifat mereka, Lalu Imam Syafi’i menyifatkan, “Siapasaja yang mengatakan Abu Bakr dan Umar bukan imam, maka dia Syi’ah”. (Siyar A’lam Al-Nubala 10/31)

- asy-Syafi’i berkata tentang seorang Syi’ah Rafidhah yang ikut berperang: “Tidak diberi sedikit pun dari harta rampasan perang, kerana Allah menyampaikan ayat fa’i (harta rampasan perang), kemudian menyatakan: Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami”. (Surah al-Hasyr, 59: 10) maka barang siapa yang tidak menyatakan demikian, tentunya tidak berhak (mendapatkan bahagian fa’i).” (at-Thabaqat, 2/117. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/487)

- Imam as-Subki Rahimahullah berkata, ‘Aku melihat di dalam al-Muhith dari kitab-kitab Hanafiah, dari Muhammad (bin Idris as-Syafi’i) bahwa tidak boleh shalat di belakang Rafidhah.’ (Fatawa as-Subki (II/576), lihat juga Ushulud Din (342))


Sumber : Abu Fahd Negara Tauhid

Sabtu, 20 Juli 2013

Rekayasa Batu Terbang di Tanah Arab

Posted by Unknown | 7/20/2013 08:03:00 AM Categories: ,

 



SEBUAH batu besar di sebuah desa Hassa atau Al-Ahsa daerah bagian timur Arab Saudi terangkat 11 centimeter dari tanah sekali dalam setahun pada bulan April dan tetap terangkat selama sekitar 30 menit.

Banyak cerita yang mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu, salah satu mujahid ditembak mati di balik batu ini karena ia bersembunyi di sana. Kejadian ini terjadi di bulan April 1989. Bahkan kita dapat melihat noda darah segar di atas batu itu.

Paling mengejutkan lagi, ketika batu itu terangkat dari tanah, noda ini menjadi lebih gelap, lebih segar dan basah.

Penduduk setempat mencoba untuk menyeka noda beberapa kali, tetapi setelah beberapa waktu, noda itu muncul lagi di atas batu secara otomatis. (Tabloid Cempaka edisi 39/XX/26 Des 2009 -1 Jan 2010)

Hmm.. benar gak sih kabar itu?! Sekarang silakan simak tulisan di bawah ini. Semoga mengobati rasa penasaran anda!
 
Artikel ini saya ambil dari Al-Habib, terima kasih atas infonya. Mudah-mudahan dengan disebarluaskannya info ini dapat memperjelas asumsi-asumsi yang beredar.

Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat akan mi'raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga sekarang.

Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?

Setelah beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan 'kehebohan' di antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah tentang kisah isra' mi'raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi'raj. Di situ diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Hasa atau Al Ahsa (bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio).

Sang batu, konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari di bulan April, tanpa sebab yang jelas. Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang. Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.

Berikut adalah foto-foto batu asli dari berbagai sudut pengambilan gambar:

Foto asli dari batu yang disebut sebagai batu terbang atau  batu melayang. Ternyata batu tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.Foto asli  dari batu yang disebut sebagai batu terbang atau batu melayang. Ternyata  batu tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.Foto asli  dari batu yang disebut sebagai batu terbang atau batu melayang. Ternyata  batu tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.

Ada juga referensi mengenai batu terbang ini di flickr.

Beberapa keraguan lain mengenai cerita batu terbang
  1. Gambar batu terbang tersebut 'too good to be true', terlalu aneh untuk dipercaya. Ia melayang, ia terletak di tempat terbuka, dan dekat perumahan (lihat foto mobil, rumah, kabel listrik). Artinya, banyak orang akan menyaksikannya jika itu benar. Berita dari mulut ke mulut akan mengundang banyak orang, kru televisi, koran, dan radio tentu akan meliput dan menerbitkan gambar dan cerita batu terbang tersebut. Namun kenyataannya? Hanya ada satu jenis foto dengan keterangan samar tentang apa dan di mana batu tersebut.
  2. Cerita tentang batu yang ingin terbang mengikuti nabi Muhammad juga kurang jelas asal-usul dan sandaran haditsnya. Adakah hadits shahih atau sumber terpercaya lainnya tentang peristiwa ini? Jika ada yang tahu, mohon saya diberitahu melalui formulir komentar di bawah.
  3. Sebagian orang menunjuk kepada bagian bawah dari gambar batu melayang, di bawah batu, di dalam bayangan. Mereka melihat dalam gambar yang lebih besar, berresolusi lebih tinggi, adanya tanda-tanda manipulasi. Ada yang dihapus pada bagian tersebut.

Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra'mi'raj?

Foto asli dari batu yang menjadi pijakan  Nabi Muhammad saat ber-Isra' Mi'raj.Di samping ini adalah gambar batu tersebut, tampak atas. Ia berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Haram al Quds al Sharif. Batu inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua'lam, sepertinya tidak.
Jadi, semoga kita tidak terburu-buru percaya dengan cerita-cerita heboh, ajaib, yang diembel-embeli dengan kisah-kisah islami atau dihubungkan dengan kekuasaan Allah.
Jangankan cuma batu sebesar itu, Allah pun berkuasa untuk mengangkat bukit Thursina ketika mengambil sumpah kepada kaum Yahudi. Tetapi, kalau memang batu tersebut tidak melayang, tidak terbang, dan ternyata merupakan hasil manipulasi foto belaka, apakah kita akan tetap menyebarkan foto-foto tersebut? Apalagi kisah sang batu yang ingin ikut Nabi ke langit tersebut juga tidak jelas sumbernya.

Semoga info ini bermanfaat untuk kebenaran.
 
Sumber : http://fadhlihsan.blogspot.com/2012/02/rekayasa-batu-terbang-di-tanah-arab.html
Sudah Membaca Al-Qur'an hari ini? Sudah Shalat Wajib pada waktunya ?